Menu

Mode Gelap
Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan Truck Pengangkut Ore Nikel Milik PT Karyatama Konawe Utara Terbalik

Hukrim · 2 Okt 2024 17:52 WITA ·

Dugaan Korupsi Lelang Proyek ULP Muna, Polda Sultra Sudah Periksa 2 ASN Pemda


 Kasubdit III Tipikor Dit Reskrimsus Polda Sultra, AKBP Rico Fernanda. Foto: Penafaktual.com Perbesar

Kasubdit III Tipikor Dit Reskrimsus Polda Sultra, AKBP Rico Fernanda. Foto: Penafaktual.com

PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Subdit III Tipikor Dit Reskrimsus Polda Sultra terus melakukan pendalaman terhadap kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Muna.

Kasubdit III Tipikor Dit Reskrimsus Polda Sultra, AKBP Rico Fernanda mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang yang terkait dengan kegiatan tersebut.

“Sudah pemeriksaan 2 orang yang ada pada giat tersebut,” kata AKBP Rico Fernanda melalui pesan Whatsappnya, Rabu, 2 Oktober 2024.

Mantan Kasubdit I Indagsi Polda Sultra itu mengatakan bahwa 2 orang yang diperiksa ini masih sebagai saksi.

“Kita periksa sebagai saksi (dalam kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang pada ULP di Pemda Muna)”, ungkap Rico.

Rico belum membeberkan nama dan peran orang yang diperiksa itu. “Nanti yah, yang jelas kita sudah periksa 2 orang. Nanti kita memanggil lagi”, tukasnya.

Hanya saja ia memastikan bahwa 2 orang yang diperiksa merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemda Muna yang ada kaitannya dengan proses lelang pekerjaan DAK TA 2024.

“Iya, ASN dari Pemda Muna yang berkaitan dengan kegiatan itu (kegiatan lelang)”, tutup Rico.

Sebelumnya, LSM Gerakan Rakyat Sulawesi Tenggara (GERAK-SULTRA) resmi melaporkan dugaan korupsi ULP Muna pada Kamis, 18 Juli 2024 lalu.

Laporan tersebut terkait proses lelang pekerjaan DAK TA 2024 yang diduga tidak sesuai Perpres nomor 12 Tahun 2021 tentang pengadaan barang dan jasa dan peraturan LKPP RI nomor 12 Tahun 2021 tentang pedoman pengadaan barang dan jasa.

“ULP tidak profesional dan menyalahi aturan dalam menjalankan tugas. Kami menduga terjadi kerja sama antara pihak Pokja, penyedia dan peserta lelang di Muna,” Kata Kordiv Investigasi Gerak Sultra, La Ode Supriadin.

La Ode Supriadin menjelaskan proses lelang yang dilakukan ULP Muna diduga cacat prosedur akibat adanya penyalahgunakan wewenang dengan mengabaikan standar evaluasi peserta lelang dan menyediakan perusahaan untuk dimenangkan secara sepihak.

“Kami duga perusahaannya telah disediakan, dokumen RKK tidak sesuai standar, HPS menggunakan harga satuan yang berlebihan, koefisien analisa harga satuan pekerjaan yang tidak sesuai standar (koefisien telah dirubah),” ujarnya.(hsn)

Artikel ini telah dibaca 620 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polda Sultra Tangkap DPO Kasus Fidusia di Bangka Belitung Setelah 3 Bulan Kabur

21 November 2024 - 15:23 WITA

Mediasi Gagal, Kasus Dugaan Pencabulan di SDN 96 Kendari Berlanjut ke Polisi

20 November 2024 - 20:52 WITA

Orang Tua Korban dan Guru Supriyani Sepakat Berdamai

5 November 2024 - 16:08 WITA

Soal Kasus supriyani, KIP Sultra Minta Hakim Berlaku Adil-Tanpa Tekanan Publik

1 November 2024 - 10:45 WITA

Soal Kasus Supriyani, Majelis Hakim Diminta Tidak Terpengaruh Tekanan Publik

30 Oktober 2024 - 21:20 WITA

Tim Forensik Selidiki Penyebab Pecahnya Kaca Mobil Camat Baito

29 Oktober 2024 - 18:52 WITA

Trending di Hukrim