PENAFAKTUAL.COM – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, melakukan kunjungan ke Jalur Trans Sulawesi, Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) pada Rabu, 9 April 2025. Setelah melakukan kunjungan, Ridwan Bae mengungkapkan bahwa salah satu penyebab banjir di jalur tersebut adalah bukaan di kawasan hutan yang dilakukan oleh perusahaan tambang dan perkebunan.
Ridwan Bae meminta Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, untuk mengambil langkah tegas terhadap perusahaan sawit dan perusahaan tambang yang melakukan aktivitas di kawasan hutan.
“Saya minta Gubernur Sultra agar bertindak tegas terhadap penambang ataupun yang memiliki perkebunan, agar mereka segera melakukan penanaman terhadap bukaan di kawasan hutan,” jelas Ridwan Bae.
Menurut Ridwan Bae, pembangunan jembatan Brayle dan jembatan layang tidak akan menyelesaikan masalah banjir jika akar masalahnya tidak teratasi.
“Tetapi itu kalau kita bangun jembatan Brayle dan jembatan layang, banjir akan tetap terjadi, jika akar masalahnya tidak teratasi,” tambahnya.
Ridwan Bae juga meminta Gubernur Sultra untuk mendesak pihak perusahaan untuk melakukan penanaman ulang terhadap lahan-lahan yang gundul.
“Kenapa saya minta Gubernur, karena bukan hanya di Konut penyebabnya, tetapi di Konawe juga, yang bisa mengintervensi dan mempunyai kewenangan yah Gubernur, karena penyebabnya bukaan di dua kawasan hutan di Kabupaten Konut dan Konawe,” ungkapnya.
Ridwan Bae membenarkan bahwa aktivitas PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di Kabupaten Konawe terkait dengan penyebab banjir di Jalur Trans Sulawesi Konut.
“Ada kaitannya (PT SCM di Konawe), makanya saya minta Gubernur bertindak tegas,” pungkasnya.(red)