Menu

Mode Gelap
Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan Truck Pengangkut Ore Nikel Milik PT Karyatama Konawe Utara Terbalik

Hukrim · 9 Jan 2024 10:34 WITA ·

Duet Kades dan Caleg di Muna Diduga Setubuhi Anak Dibawa Umur


 Ilustrasi. sumber: infobenua.com Perbesar

Ilustrasi. sumber: infobenua.com

PENAFAKTUAL.COM, MUNA – Salah satu oknum Kepala Desa (Kades) insial LU dan oknum Calon Legislatif (Caleg) inisial AL di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Bagaimana tidak, keduanya diduga telah melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur sehingga dilaporkan ke pihak kepolisian.

Korban Bunga (nama samaran) yang merupakan salah satu siswi SMA di Kabupaten Muna terpaksa harus direnggut kesuciannya akibat ulah kedua oknum tersebut.

Bibi korban, WJ menuturkan bahwa peristiwa yang menimpa Bunga itu terjadi pada akhir tahun 2023. Kejadian pertama, November 2023 lalu di kediaman korban. Saat itu korban yang tengah menyapu di halaman rumah didatangi oleh Kades dan dimintai nomor handphonenya (HP).

Kemudian, komunikasi mereka berlanjut melalui percakapan Whatsapp dan telepon genggamnya.

Kades lalu mengajak korban ketemuan. Beberapa hari kemudian, kades berkunjung ke rumah nenek korban dan disitulah persetubuhan terjadi ketika rumah dalam keadaan sepi.

“Setelah dia (red oknum kades) lakukan itu langsung pulang dan bilang jangan beritahu siapa-siapa,” ujarnya, Senin, 8 Januari 2024.

Lanjutnya, kejadian kedua pada Desember 2023 lalu pada pukul 22.00 Wita. Saat itu, Kades kembali datang ke rumah korban. Memanfaatkan situasi sepi, korban kembali diajak berhubungan badan. Setelah puas, korban diberi uang sebesar Rp50 ribu.

Sementara oknum Caleg inisial AL merupakan mantan Kades di desa yang sama. Saat di bulan November 2023 AL menghubungi korban melalui pesan WhatsApp dan meminta agar menyimpan nomor kontaknya. Komunikasi mereka terus berlanjut, hingga AL mengajak bertemu di depan rumah korban.

Saat bertemu, AL menarik tangan korban dan membawanya ke dalam hutan kebun kopi. Di tempat itulah, korban langsung disetubuhi secara paksa.

“Ini baru dilaporkan, karena anak ini takut karena sebelumnya diancam untuk tidak lapor sama siapa-siapa. Dia (korban) beranikan diri lapor karena didesak dengan mamanya, karena mamanya baru tahu kejadian itu, sebab ada yang laporkan sama mamanya,” ungkap WJ bibi korban.

Terkait hal itu, Kasat Reskrim Polres Muna AKP Asrun membenarkan kejadian dugaan pemerkosaan tersebut dan aduannya masuk ke Polsek Bone yang dilimpahkan ke Polres Muna.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melakukan pemanggilan terhadap pelapor dan terlapor serta pemeriksaan saksi-saksi.

“Kasus ini ditangani oleh Polres Muna bekerjasama dengan Polsek Bone untuk mempermudah,” kata Asrun.**)

Artikel ini telah dibaca 881 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polda Sultra Tangkap DPO Kasus Fidusia di Bangka Belitung Setelah 3 Bulan Kabur

21 November 2024 - 15:23 WITA

Mediasi Gagal, Kasus Dugaan Pencabulan di SDN 96 Kendari Berlanjut ke Polisi

20 November 2024 - 20:52 WITA

Orang Tua Korban dan Guru Supriyani Sepakat Berdamai

5 November 2024 - 16:08 WITA

Soal Kasus supriyani, KIP Sultra Minta Hakim Berlaku Adil-Tanpa Tekanan Publik

1 November 2024 - 10:45 WITA

Soal Kasus Supriyani, Majelis Hakim Diminta Tidak Terpengaruh Tekanan Publik

30 Oktober 2024 - 21:20 WITA

Tim Forensik Selidiki Penyebab Pecahnya Kaca Mobil Camat Baito

29 Oktober 2024 - 18:52 WITA

Trending di Hukrim