Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Hukrim · 26 Jul 2025 12:45 WITA ·

Tragis! Seorang Pekerja Tewas Tersengat Listrik di Gudang Toko Damai Kendari


 Korban dibawa ke RS Santa Anna Kendari menggunakan ambulans dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, namun nyawanya sudah tak tertolong. Foto: Istimewa Perbesar

Korban dibawa ke RS Santa Anna Kendari menggunakan ambulans dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, namun nyawanya sudah tak tertolong. Foto: Istimewa

KENDARI – Seorang pekerja bangunan bernama Hamdin (33), warga Desa Erinere, Kecamatan Kulisusu Utara, Kabupaten Buton Utara, tewas tersengat listrik saat memperbaiki atap gudang Toko Damai di Jalan Yos Sudarso, Lorong Darma Samudra, Kelurahan Kendari Caddi, Kecamatan Kendari, Jumat, 25 Juli 2025 sekitar pukul 18.00 Wita.

Korban diduga menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi saat berada di atas atap gudang tempatnya bekerja. Insiden bermula sekitar pukul 17.00 Wita, saat Hamdin bersama rekannya, Sumardin (47), naik ke atap untuk menambal seng bocor.

“Saat kami sedang menambal seng yang berlubang, korban berdiri dan tanpa sengaja menyentuh kabel listrik tegangan tinggi yang melintang di atas atap. Saya lihat dia langsung terkapar,” ujar Sumardin, rekan kerja korban, Sabtu, 26 Juli 2025.

Sumardin mengaku tidak berani menolong karena takut tersengat listrik. “Saya tidak berani menolong karena takut, jadi saya hanya bisa teriak minta tolong ke warga sekitar,” lanjutnya.

Warga yang berdatangan tidak dapat langsung mengevakuasi korban karena posisi tubuhnya yang terlalu dekat dengan kabel aktif. Tim PLN Rayon Benubenua baru bisa mengevakuasi korban setelah memutus aliran listrik.

Hamdin kemudian dilarikan ke RS Santa Anna Kendari menggunakan ambulans dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, namun nyawanya tak tertolong.

Pihak manajemen Toko Damai melalui Head of Corporate, Emi Landipo, menyebut pihaknya sejak awal telah memperingatkan korban agar tidak naik ke atap karena dinilai berisiko tinggi.

“Dari awal kita juga sudah sampaikan ke yang bersangkutan dengan temannya bahwa itu akan dikerjakan dari dalam. Makanya scaffolding itu kita kirim ke bawah untuk dikerjakan dari dalam, karena itu ada beberapa titik yang memang harus di-silicon,” ujar Emi.

Terkait insiden ini, Pihak Toko Damai menyebut telah menemui keluarga korban dan menyelesaikan tanggung jawab secara kekeluargaan.

“Segala biaya sampai beliau diantar sampai di rumahnya, itu semua menjadi tanggung jawab dari kami. Jadi dari kami sudah memberikan santunan sesuai dengan diskusi dengan pihak keluarga,” tutur Emi.(red)

Artikel ini telah dibaca 533 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Sidang Korupsi Tambang Kolut: Gafur, Eks Cawabup dan Sejumlah Nama Lain Disebut Terlibat

5 November 2025 - 08:54 WITA

Menyelesaikan Polemik Lahan Tapak Kuda dengan Upaya Hukum yang Tepat

5 November 2025 - 08:33 WITA

Dugaan Korupsi P3-TGAI di Sultra: KPK Didesk Periksa Anggota DPR RI dan Kepala BWS Kendari

3 November 2025 - 17:48 WITA

Polemik Tapak Kuda: Putusan Bersifat Condemnatoir, Hukum Harus Ditegakkan!

2 November 2025 - 09:21 WITA

Polres Muna Gerak Cepat: Pelaku Penikamanan Anak Perempuan di Pasar Laino Ditangkap

1 November 2025 - 12:40 WITA

Perdebatan Konstatering Tapak Kuda Menghangat: La Ode Kabias Sebut Putusan Pengadilan Sudah Jelas

1 November 2025 - 12:07 WITA

Trending di Hukrim