Menu

Mode Gelap
Parah! Aktivitas Tambang PT Timah Diduga Cemari Laut di Kabaena Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan

Hukrim · 25 Nov 2023 15:54 WITA ·

Aparat Tembak Mati Nelayan, SNNU Kendari Desak Kapolri Pecat Dirpolairud dan Kapolda Sultra


 Proses evakuasi nelayan yang mati tertembak di Perairan Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan. Foto: Istimewa Perbesar

Proses evakuasi nelayan yang mati tertembak di Perairan Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Serikat Nelayan Nahdatul Ulama (SNNU) Kota Kendari mengecam tindakan oknum Ditpolairud Polda Sultra yang diduga sengaja menembak mati nelayan asal Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

“Nelayan bukan musuh Negara. Tidak seharusnya moncong senjata aparat itu diarahkan kepada nelayan, justru mereka harus dilindungi,” tegas Ketua SNNU Kota Kendari Faisal, Sabtu, 25 November 2023.

Pihaknya menduga, penembakan yang dilakukan oleh oknun aparat Ditpolairud Polda Sultra syarat akan kepentingan.

“Jika keempat nelayan asal Laonti itu melakukan penangkapan ikan secara ilegal, saya kira aparat tidak perlu langsung mengambil tindakan represif dengan melepaskan tembakan. Sehingga patut kami duga ada kepentingan di belakang semua itu yang sengaja ditutup-tutupi,” ujar Faisal.

Untuk itu, SNNU Kota Kendari meminta Dirpolairud dan Kapolda Sultra untuk bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mendesak Kapolri segera mecopot Ditpolairud dan Kapolda Sultra karena dianggap lalai dalam menjalankan tugas sebagai institusi penegak hukum.

“Kami meminta Kapolri dapat mengambil keputusan yang tegas sebagai bentuk pertanggung jawaban institusi terhadap masyarakat dengan segera mencopot Dirpolairud dan Kapolda Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.

Sebelumnya, empat nelayan asal Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, ditembak aparat saat akan melaut pada Jumat , 24 November 2023 dini hari.

Mereka adalah Maco (39), Putra (17), Ilham (17) alias Allu, dan Juswa alias Ucok (23), yang masing-masing mengalami satu tembakan di badan. Maco diketahui meninggal setelah terkena tembakan di dada, juga dengan sejumlah luka sayatan senjata tajam.**)

Artikel ini telah dibaca 72 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polisi Diminta Periksa Sekdis PTSP Bombana Soal Tambang Batu Ilegal di Poleang Timur

13 Januari 2025 - 21:50 WITA

Diduga Pukul Mahasiswa, KAHMI Sultra Minta Mendagri dan Pj Gubernur Ganti Ridwan Badallah

13 Januari 2025 - 17:16 WITA

Kronologi Pembunuhan di Hotel Alvis Jaya Kendari, Korban Sempat Ajak Pelaku Miras

13 Januari 2025 - 10:28 WITA

Anggota DPRD Desak Polres Bombana Usut Tuntas Kasus Tambang Batu Ilegal di Desa Mambo

11 Januari 2025 - 15:54 WITA

Warga Wawonii Desak PT GKP Segera Hentikan Aktivitas Pertambangan

10 Januari 2025 - 23:21 WITA

Breaking News, Ada Mayat Laki-laki Ditemukan di Hotel Alfis Jaya Kendari

10 Januari 2025 - 21:38 WITA

Trending di Hukrim