PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Prestasi buruk KONI Sulawesi Tenggara (Sultra) pada hajatan Pekan Olah Raga Nasional (PON) Aceh-Sumut diktitik berbagai elemen salah satunya adalah pemerhati olahraga.
Erikson Ludji salah satu pemerhati olah raga provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan kritik tajam terhadap kinerja KONI Sultra usai gagal memperbaiki prestasinya di ajang 4 tahunan tersebut.
Erikson menyebut, ketua dan pengurus KONI Sultra segera mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab.
“Kegagalan ini tidak terbantahkan merupakan tanggung jawab KONI Sultra sebagai pemangku olahraga prestasi. Prestasi negatif yang diraih sangat berbanding terbalik dengan perhatian besar yang diberikan Pemprov, termasuk dana hibah sebesar Rp11 miliar, serta antusiasme Pj Gubernur saat melepas kontingen,” kata Erikson.
Erikson juga menolak untuk menyalahkan para atlet, pelatih, maupun Pengprov Cabor atas hasil ini. Menurutnya, waktu persiapan yang minim, yakni hanya 20 hari pelatihan tanpa pengawasan yang memadai, turut menjadi penyebab utama. “Tidak mungkin prestasi bisa dicapai dengan kondisi seperti ini, apalagi Ketua I yang bertanggung jawab atas prestasi tidak memiliki pemahaman mendalam tentang proses raihan olahraga,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Erikson menegaskan bahwa langkah terbaik adalah pengurus KONI Sultra mengundurkan diri secara terhormat sebelum Sulawesi Tenggara semakin dipermalukan oleh provinsi lain. “KONI kabupaten/kota dan cabang olahraga anggota KONI Sultra pasti sepakat, tidak ada evaluasi atau kesempatan kedua sebelum kondisi makin memburuk,” pungkasnya.
Menurut Erikson, jika hal ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin para atlet akan memilih berhenti berkarir dalam dunia olahraga sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap kepengurusan KONI saat ini.(hsn)