Menu

Mode Gelap
Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan Truck Pengangkut Ore Nikel Milik PT Karyatama Konawe Utara Terbalik

Daerah · 30 Jul 2024 18:30 WITA ·

Antisipasi Kebakaran Hutan, Dishut Sultra Bentuk Regu Pengendali Karhutla


 Kepala Dishut Sultra, Ir Sahid. Foto: Penafaktual.com Perbesar

Kepala Dishut Sultra, Ir Sahid. Foto: Penafaktual.com

PENAFAKTUAL.COM, ENDARI – Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai berkoordinasi dengan UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di 17 kabupaten/kota dengan membentuk regu pengendali kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran hutan saat musim kemarau sebagaimana arahan langsung dari Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budi Revianto.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sultra, Ir Sahid mengatakan bahwa berdasarkan prediksi BMKG puncak musim kemarau akan mulai berlangsung Bilan Agustus mendatang, sedangkan puncak musim hujan terjadi bada bulan Juni lalu.

Sahid menjelaskan bahwa koordinasi dengan para KPH yang ada di kabupaten/kota di Sultra dapat mengantisipasi Karhutla sejak Juli hingga September 2024.

Tentunya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, utamanya daerah-daerah rawan Karhutla. Seperti larangan membuka lahan perkebunan dengan cara membakar, dan membuang puntung rokok sembarangan.

UPTD KPH juga akan memasang papan informasi di daerah rawan Karhutla.

Kemudian pencegahan, dimana Polisi Kehutanan (Polhut) gencar melakukan patroli di daerah rawan Karhutla maupun lahan yang sering dibuka dengan proses membakar.

“Nah itu teman-teman Polhut akan datang melakukan patroli di lokasi-lokasi itu,” ucap Sahid saat diwawancara di ruang kerjanya, Senin, 30 Juli 2024.

Kata Sahid, jika dua langkah antisipasi ini telah dilakukan, namun masih ada masyarakat yang membuka lahan perkebunan dengan proses membakar maka selanjutnya dilaksanakan penindakan.

“Tapi penindakan ini jalan terakhir, kalau sudah dikasih tahu masih saja membuka lahan dengan proses dibakar yang mengakibatkan Karhutla, itu juga ada pasalnya tersendiri dan bisa dikenakan hukuman pidana” jelas Sahid.

Selain itu, pihaknya juga akan menyurati para Bupati, KPH, dan juga perusahaan-perusahaan pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) untuk membuat satu regu pengendali Karhutla.

“Nah itu kita akan coba menyurat ke mereka, supaya mereka dapat mengantisipasi jika ada kebakaran hutan di arealnya masing-masing,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Dishut Sultra, Rafiudin menyampaikan langkah awal pihaknya akan melakukan deteksi dini titik hotspot atau titik panas melalui satelit kemudian akan disebarkan ke KPH.

“Bahwa ini ada titik panas disini yang cukup tinggi, sehingga KPH mengarahkan Polhut nya agar dilakukan pengecekan lapangan. Jadi kita kontrol dari sini melalui satelit aplikasi SiPongi,” jelasnya.

Diketahui, Aplikasi SiPongi atau Sistem Pemantauan Karhutla merupakan sistem yang disediakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI yang berguna bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia secara mudah dan informatif.(hsn)

Artikel ini telah dibaca 93 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Kapolda Sultra Pantau Proses Pemungutan Suara di Wawonii

27 November 2024 - 15:03 WITA

Kapolda Sultra Terima Penghargaan dari Kementerian ATR/BPN Usai Bongkar Kasus Mafia Tanah

25 November 2024 - 13:58 WITA

La Ode Tariala Resmi Dilantik Sebagai Ketua DPRD Sultra

25 November 2024 - 13:34 WITA

286 WBP Rutan Raha Siap Salurkan Hak Suara di Pilkada 2024

25 November 2024 - 13:16 WITA

Muswil ke-II FIM PII Sultra Sukses Digelar, Para Insinyur Muda Diharap Jadi Pelopor Pembangunan

24 November 2024 - 20:32 WITA

Dituding Terima Upeti dari Perusahaan Tambang, Begini Penjelasan KUPP Lapuko

23 November 2024 - 20:23 WITA

Trending di Daerah