Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 27 Feb 2025 16:24 WITA ·

Talud Kali Lambale Roboh, Dewan Bombana: PT NLS Harus Bertanggung Jawab!


 Sudiami Perbesar

Sudiami

PENAFAKTUAL.COM, BOMBANA – Sudiami Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana, Kembali bersuara menyoroti aktivitas pertambangan PT Narayana Lambale Selaras (NLS) di Kelurahan Lambale, Kecamatan Kabaena Timur, Kabupaten Bombana.

Pasalnya, aktivitas PT NLS diduga menjadi penyebab utama banjir dan pencemaran lingkungan di wilayah tersebut. Selain itu, robohnya talud Kali Lambale yang dibangun tahun 2023 diduga akibat aktivitas PT NLS yang dianggap gagal menjaga kondisi lingkungan di kawasan pertambangan.

Olehnya itu, Sudiami meminta PT NLS untuk bertanggung jawab atas peristiwa banjir dan robohnya Talud Kali Lambale tesebut.

Banjir lumpur di Kelurahan Lambale, Kecamatan Kabaena Timur, Kabupaten Bombana. Foto: Istimewa

Politisi PKS itu sangat menyayangkan pihak perusahaan yang tidak memberikan perhatian dan menyiapkan langkah-langkah strategis agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan penambangan di wilayah dekat perumahan warga, khususnya di Kelurahan Lambale Kecamatan Kabaena Timur.

Sudiami mengungkapkan bahwa menurut laporan warga setempat, adanya kerukan nikel yang dekat dengan perumahan warga mengakibatkan sungai Kali Lambale meluap, kemudian batang kayu dan lumpur berserahkan menghantam pagar talud Kali Lambale hingga roboh.

Untuk itu, lanjut Sudiami, pihak perusahaan harus bertanggung jawab, mengingat belum lama ini masyarakat mendapatkan bantuan pembangunan talud Kali Lambale dan untuk mendapatkan pembagunan tersebut tidak semudah membalik telapak tangan.

“Pembangunan talud Kali Lambale itu karena perjuangan yang cukup panjang dan penuh kesabaran hingga bertahun-tahun, itupun yang direspon hanya kurang lebih 60 meter saja, dan itu perjuangan masyarakat Lambale”, ungkap Sudiami.

Tulud Kali Lambale roboh diduga akibat aktivitas PT NLS. Foto: Istimewa

“Ini tidak bisa dibiarkan, pihak perusahaan jangan hanya tutup mata saja terkait jebolnya Talud Kali Lambale, PT NLS yang sudah cukup lama, sebelum berubah nama dari PT Billy Indonesia mengeruk hasil bumi Pulau Kabaena itu khususnya di Kecamatan Kabaena Timur, bukan mendatangkan kesejateraan masyarakat, namun kekhawatiran warga cukup besar, karena berpotensi akan menyebabkan tenggelamnya rumah warga akibat dari aktivitas perusahaan tersebut,” beber Sudiami.

Hal senada juga diungkapkan Lurah Lambale, Huda Alfarisi Mubarak. Ia mengaku kesal atas aktivitas pertambangan yang terus memperluas area kegiatan penambagannya hingga mendekati pemukiman warganya.

“Saat itu saya hanya dapat menyampaikan permohonan, sebelum melakukan penambangan agar Sungai Kali Lambale dilakukan pembangunan bronjong, namun tidak ada sama sekali respon dari pihak perusahaan”, ujar Huda Alfarisi Mubarak.

Lebih lanjut Huda mengungkapkan bahwa sehari setelah kejadian banjir, Ia bersama pihak perusahaan, tokoh masyarakat, pihak keamanan dan pemerintah setempat melakukan pengecekan cekdam dan kuat dugaan sengaja airnya dialirkan sebagian, untuk menghidari jebol cekdam sehingga mengakibatkan banjir besar di Kelurahan Lambale.

“Akibat aliran air dari cekdam perusahaan (PT NLS) menghamtam pagar Kali Lambale sehingga roboh yang mengakibatkan banjir di kelurahan lambale”, ungkapnya.(fan)

Artikel ini telah dibaca 302 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Tambang Nikel PT Ifishdeco: Dampak Lingkungan yang Mengkhawatirkan

10 Juli 2025 - 18:11 WITA

Lurah Dongkala Klarifikasi Isu Soal Dana CSR PT TMS

10 Juli 2025 - 16:44 WITA

PT Tristaco Bantah Tuduhan Tambang Ilegal, Tegaskan Taat Hukum

9 Juli 2025 - 19:40 WITA

Kuasa Hukum PT MMP: Tuduhan FMS Tidak Berdasar dan Bernuansa Politis

9 Juli 2025 - 18:59 WITA

Camat Kabaena Timur Tegas Membantah Soal Dugaan Kongkalingkong Dana CSR PT TMS

9 Juli 2025 - 16:06 WITA

Karyawan PT Marketindo Selaras Diduga Aniaya Warga Desa Puao

8 Juli 2025 - 23:19 WITA

Trending di Daerah