Menu

Mode Gelap
Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan Truck Pengangkut Ore Nikel Milik PT Karyatama Konawe Utara Terbalik

Hukrim · 9 Sep 2024 21:37 WITA ·

Perkara Korupsi Jalan dan Jembatan di Butur, Direktur PT SB Ditahan


 Direktur PT SB berinisial N ditahan penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. Foto: Istimewa Perbesar

Direktur PT SB berinisial N ditahan penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Direktur PT SB berinisial N, yang sebelumnya mangkir dari panggilan, akhirnya diperiksa oleh penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra dan langsung ditahan hari ini, Senin, 9 September 2024.

Kasus yang menyeret sejumlah nama besar ini terkait proyek pembangunan Jalan Eensumala dan Jembatan Langere-Tanah Merah di Kabupaten Buton Utara (Butur), yang didanai oleh APBD melalui pinjaman dana PEN Tahun Anggaran 2022-2023.

Kasi Penkum Kejati Sultra, Dody, mengungkapkan bahwa N menjadi salah satu dari lima tersangka yang telah ditetapkan pada 2 September 2024.

Selain N, nama lain yang ikut terseret adalah MB, Kepala Dinas PUPR Buton Utara sebagai Pengguna Anggaran (PA); S selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK); U, Wakil Direktur PT SB; dan SK, Kepala Pemasaran PT Asuransi Videi  Kendari.

“Kelimanya ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum dengan menyalahgunakan wewenang dalam proyek tersebut. Akibatnya, proyek tidak selesai dan mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 4,5 miliar,” tegas Dody

Dody menjelaskan, tersangka N dan U sebagai penyedia jasa konstruksi tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak, namun tetap mengambil uang muka. Sementara tersangka SK, selaku pihak asuransi, gagal membayar jaminan pelaksanaan proyek meskipun telah diminta, memperburuk situasi dan memperbesar kerugian negara.

“Penetapan tersangka N ini menjadi peringatan keras bagi penyedia jasa konstruksi lainnya. Modus seperti ini tidak akan dibiarkan, dan hukum akan menindak tegas siapa pun yang terlibat,” ujar Dody.

Setelah diperiksa sebagai tersangka, N langsung ditahan selama 20 hari di Rutan Kelas IIA Kendari. Ia dan tersangka lainnya dijerat Pasal 2 atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.(hsn)

Artikel ini telah dibaca 3,113 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polda Sultra Tangkap DPO Kasus Fidusia di Bangka Belitung Setelah 3 Bulan Kabur

21 November 2024 - 15:23 WITA

Mediasi Gagal, Kasus Dugaan Pencabulan di SDN 96 Kendari Berlanjut ke Polisi

20 November 2024 - 20:52 WITA

Orang Tua Korban dan Guru Supriyani Sepakat Berdamai

5 November 2024 - 16:08 WITA

Soal Kasus supriyani, KIP Sultra Minta Hakim Berlaku Adil-Tanpa Tekanan Publik

1 November 2024 - 10:45 WITA

Soal Kasus Supriyani, Majelis Hakim Diminta Tidak Terpengaruh Tekanan Publik

30 Oktober 2024 - 21:20 WITA

Tim Forensik Selidiki Penyebab Pecahnya Kaca Mobil Camat Baito

29 Oktober 2024 - 18:52 WITA

Trending di Hukrim