Menu

Mode Gelap
Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara Bupati Bombana Burhanuddin Lantik Sunandar A Rahim sebagai Pj Sekda

Daerah · 25 Apr 2025 02:03 WITA ·

Mega Proyek, Mega Beban: Apakah Muna Barat Siap?


 ilustrasi Perbesar

ilustrasi

PENAFAKTUAL.COM – Pemerintah Kabupaten Muna Barat berencana mengajukan pinjaman besar Rp150 miliar dari Bank Sultra untuk membiayai “mega proyek” infrastruktur perkantoran, seperti kantor bupati, gedung DPRD, dan mal pelayanan publik. Namun, rencana ini memunculkan kekhawatiran terkait “mega beban” fiskal yang akan ditanggung daerah.

Target Penyelesaian dan Rencana Pinjaman

Kepala Bappeda Muna Barat, Raden Djamun Sunjoto, menyampaikan bahwa proyek-proyek tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2025. Pinjaman ini direncanakan dengan tenor lima tahun dan suku bunga antara 10-11,5 persen. Total beban bunga selama periode pinjaman diperkirakan mencapai Rp41,223 miliar, dengan angsuran bunga bulanan sekitar Rp3,187 miliar dan total angsuran tahunan sebesar Rp38,244 miliar.

Potongan Teknis dan Beban Pinjaman

Namun, perhitungan tersebut belum mencakup berbagai potongan teknis. Ketua Komisi III DPRD Muna Barat, La Ode Harlan Sadia, mengungkapkan bahwa setidaknya ada 29,5 persen dana yang dipotong sebelum sampai ke kas proyek.

“Berarti yang akan tersalurkan ke masyarakat adalah Rp102 miliar. Beban pinjaman daerah Rp240 miliar. Maka bunga lebih tinggi dari pokok,” tambahnya.

Efisiensi Anggaran dan Belanja Pegawai

Situasi ini semakin kompleks karena rencana utang ini muncul di tengah gelombang efisiensi nasional. Tahun ini, Pemda Muna Barat harus memangkas belanja daerah hingga Rp54 miliar, termasuk pemotongan DAU untuk jalan sebesar Rp25 miliar dan DAK infrastruktur sebesar Rp29 miliar.

Belanja pegawai pun menyerap 43,94 persen atau Rp334,63 miliar dari total APBD Rp761 miliar, jauh di atas ambang maksimal 30 persen versi Kemendagri.

Sejarah Pinjaman yang Pernah Kandas

Ini bukan kali pertama Pemda Muna Barat mencoba membuka pintu pinjaman besar. Kembali ke tahun 2021, di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Lamani, Pemda pernah mengusulkan pinjaman sebesar Rp180 miliar dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Namun, rencana pinjaman tersebut dibatalkan oleh Pj Bupati Bahri pada 2022 karena alasan teknis dan beban fiskal.

Dukungan dan Kekhawatiran DPRD

Wakil Ketua DPRD dari Partai Golkar, La Ode Aca, memberikan dukungan penuh terhadap pinjaman yang akan digunakan membangun gedung perkantoran.

Namun, ada juga kekhawatiran dari beberapa anggota DPRD terkait transparansi dan pengawasan penggunaan dana pinjaman.

Pilihan di Tangan Pemimpin

Di ujung pena itu, Rp150 miliar tengah menunggu takdir: akan menjelma gedung megah di atas tanah tak bertuan, atau hanya meninggalkan beban cicilan yang panjang di pundak rakyat Muna Barat.

Pilihan itu kini berada di tangan mereka yang duduk di kursi empuk, namun harus tetap berpijak pada bumi bernama kepentingan publik.(red)

Artikel ini telah dibaca 64 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

DPRD Konawe Siap Hadapi PT SCM dalam Konflik Lahan Panas di Konawe

22 Mei 2025 - 23:28 WITA

Aiptu Ahmad Samsul: Teladan Kepedulian Sosial di Tengah Masyarakat

22 Mei 2025 - 20:28 WITA

Sosialisasikan PM 58 2013, KUPP Lapuko Tegaskan Tak Boleh Ada Pencemaran di Laut

22 Mei 2025 - 17:41 WITA

Gawat! Mobil Dinas Bappeda Muna Barat Terguling di Kontunaga

22 Mei 2025 - 10:50 WITA

Sengketa Jalan di Alolama: Oknum Warga Tutup Akses, Mediasi Lurah Gagal

21 Mei 2025 - 17:22 WITA

KUPP Kelas III Lapuko Lakukan Uji Petik Keselamatan Kapal Penumpang

20 Mei 2025 - 12:01 WITA

Trending di Daerah