PENAFAKTUAL.COM, KONAWE – Pengembangan kawasan wisata bahari adalah salah satu bentuk pengelolaan wilayah pesisir yang berupaya untuk memberikan manfaatnya secara langsung kepada masyarakat. Desa Leppe yang terletak di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe adalah salah satu desa penyangga tujuan wisata Pulau Bokori.
Daya tarik desa ini sangat potensial sebagai lokasi pengembangan desa wisata bahari. Hal ini mendorong tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2024 untuk mengembangkan konsep desa wisata bahari di desa ini.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pada program ini, Amadhan Takwir, menyatakan bahwa ide program didasari oleh adanya program nasional terkait pengembangan desa wisata bahari untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus melestarikan alam, lingkungan dan memajukan kebudayaan.
“Tiap desa perlu mencermati potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan menjadi desa wisata sehingga dapat memberikan nilai tambah. Desa Leppe punya potensi dan daya tarik itu karena lokasinya yang strategis berdekatan dengan Bokori dan didukung dengan potensi wisata budidaya perikanan yang baik”, ungkap Amadhan.
Program KKN Tematik ini dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai fakultas lingkup Universitas Halu Oleo. Mahasiswa melakukan berbagai kegiatan antara lain penyediaan sarana informasi wisata, sosialisasi konsep Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari), dan promosi potensi wisata bahari berbasis wisata keramba apung.
Saat ini, beberapa investor dari luar desa sudah masuk membangun keramba wisata di Desa Leppe. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah atas pemanfaatan jasa sumber daya kelautan dan perikanan terhadap masyarakat sekitarnya.
Kepala Desa Leppe, Hajar, menyatakan bahwa pemerintah desa serius dalam membangun desa dengan memaksimalkan potensi sumberdaya kelautan yang ada. Selain pemanfaatan hasil laut, potensi wisata keramba dan jasa lingkungan di desa ini masih sangat terbuka untuk dikembangkan.
“Dan kami terbuka dengan upaya dan kerja sama dari berbagai pihak untuk mendorong desa kami menjadi desa tujuan wisata”, ungkapnya.
Upaya pengembangan Dewi Bahari di Indonesia terus digalakkan saat ini. Sebagai program nasional, pengembangan Dewi Bahari ini telah diatur melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 93/PERMEN-KP/2020 Tentang Desa Wisata Bahari.
Dimasa yang akan datang, diharapkan akan semakin banyak desa wisata di Indonesia sehingga mampu memberikan dampak perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa dan daerah.(hsn)