Menu

Mode Gelap
Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan Truck Pengangkut Ore Nikel Milik PT Karyatama Konawe Utara Terbalik

Hukrim · 6 Des 2022 09:13 WITA ·

LPMT Sultra Harap Kasus Dugaan Illegal Mining PT KPI dan PT Askon Segera Terungkap


 Ilustrasi. Sumber: Tempo Perbesar

Ilustrasi. Sumber: Tempo

Konawe Utara – Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang begitu dikenal dengan sumber daya alamnya terkhusus di bidang pertambangan yang melimpah. Namun banyak menimbulkan polemik akibat dari aktivitas para pengusaha dibidang pertambangan yang tidak mematuhi aturan yang berlaku.

Akhir-akhir ini marak pemberitaan tentang pemberantasan para penambang illegal yang dilakukan oleh para pengusaha dengan melibatkan atau mendapatkan dukungan dari Aparat Penegak Hukum (APH) yang menuai banyak pertanyaan publik baik dari kalangan masyarakat umum, mahasiswa dan pemuda Konut.

Pasalnya masih ada perusahaan yang mengeruk biji nikel di Bumi Oheo Konawe Utara diduga tidak taat prosedural terhadap aturan akan tetapi masih leluasa beraktivitas seperti PT Kacci Purnama Indah (KPI) dan PT Astima Kontruksi (ASKON).

Sekertaris Jendral LSM Lingkar Pemuda Masyarakat Tolaki Sulawesi Tenggara (LPMT Sultra), Jubarudin mengatakan terkait dugaan penggarapan kawasan hutan tanpa mengantongi izin yang dilakukan oleh PT KPI dan PT Askon benar terjadi dan pihaknya sudah mengadukan hal tersebut ke Polda Sultra.

“Kini aduan yang kami layangkan sedang diatasi dan ditangani oleh pihak yang berwajib yang mana sementara proses penyelidikan, kami sangat mengapresiasi atensi APH terhadap aduan yang kami layangkan”, ungkap Jubarudin, Senin 5 Desember 2022.

Ia berharap agar proses ini terus berlangsung sampai menemukan kebenaran atas pelaporan kasus ini, agar menjadi perhatian bagi para pelaku usaha pertambangan yang tidak procedural.

“Supaya tidak lagi melakukan kejahatan dan kerusakan terhadap lingkungan yang mengakibatkan menyengsarakan masyarakat terkhusus Konawe Utara”, tutup Jubarudin.

Editor: Roki

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polda Sultra Tangkap DPO Kasus Fidusia di Bangka Belitung Setelah 3 Bulan Kabur

21 November 2024 - 15:23 WITA

Mediasi Gagal, Kasus Dugaan Pencabulan di SDN 96 Kendari Berlanjut ke Polisi

20 November 2024 - 20:52 WITA

Orang Tua Korban dan Guru Supriyani Sepakat Berdamai

5 November 2024 - 16:08 WITA

Soal Kasus supriyani, KIP Sultra Minta Hakim Berlaku Adil-Tanpa Tekanan Publik

1 November 2024 - 10:45 WITA

Soal Kasus Supriyani, Majelis Hakim Diminta Tidak Terpengaruh Tekanan Publik

30 Oktober 2024 - 21:20 WITA

Tim Forensik Selidiki Penyebab Pecahnya Kaca Mobil Camat Baito

29 Oktober 2024 - 18:52 WITA

Trending di Hukrim