Menu

Mode Gelap
Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara Bupati Bombana Burhanuddin Lantik Sunandar A Rahim sebagai Pj Sekda

Daerah · 20 Jun 2023 16:35 WITA ·

Kementerian ESDM dan Inspektur Tambang Cek Pencemaran PT GKP


 Kunjungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Inspektur Tambang di PT GKP. Foto: Istimewa Perbesar

Kunjungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Inspektur Tambang di PT GKP. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, KONKEP – Tuduhan pencemaran lingkungan terhadap PT GKP terus marak dan mengundang perhatian banyak pemangku kepentingan. Salah satunya yang bertanggung jawab sebagai pengawas dan pembina perusahaan tambang, pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Inspektur Tambang telah melakukan kunjungan khusus dan meeting bersama dengan PT GKP untuk melihat keadaan di lapangan.

Dalam kunjungan tersebut, pihak ESDM memberi apresiasi atas kegiatan pertambangan yang dilakukan PT GKP. Setelah melakukan pengecekan lokasi baik itu ke disposal sampai ke sungai Keu Mohalo dan Sungai Rokoroko. Kunjungan tersebut terkait kekeruhan dan layaknya air untuk dikonsumsi.

Dari hasil pantauan yang dilakukan bahwa, laporan yang dikirim oleh LSM, betul terjadi kekeruhan, tetapi tidak sepenuhnya seperti tuduhan.

Pada kenyataannya, GKP sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani permasalahan air keruh tersebut. Pendistribusian air bersih melalui water truck juga sumur bor. Pencarian sumber (mata air) alternatif juga terus dilakukan. Perusahaan juga melakukan berbagai upaya perbaikan, penampung air di lokasi tambang, sudah diperbesar untuk mengurangi resiko air limpasan masuk ke sumber mata air. Secara umum, kondisi di Wawonii, saat musim hujan, kondisi air selalu keruh.

Perusahaan juga sudah merekrut warga lokal sebagai tenaga kerja. Mayoritas tenaga kerja yang saat ini bekerja di perusahaan adalah warga lokal.

PT GKP diharapkan terus menjaga komunikasi dengan semua pihak. Kalaupun ada kritikan atau sorotan dari berbagai pihak, harus ditanggapi positif dan menganggap sebagai kritikan membangun.

“Banyak tuduhan pencemaran lingkungan yang masuk ke kami, kami pikir mungkin perusahaan ini tidak mempunyai IPAL untuk proses air limpahan. Tapi saat kami cek, ternyata sudah ada. Kami melihat perusahaan ini sudah taat dan sangat baik. Sudah memenuhi kaidah good mining practice,” ucap Drs. Joko Suharyadi, Inspektur V ESDM.

Hal senada juga disampaikan Kabiro Hukum Setprov, Syafril. Menurut dia, hal-hal baik yang sudah dilakukan GKP dalam pengelolaan pertambangan, harus ditularkan kepada perusahaan-perusahaan tambang lainnya, sehingga aktivitas pertambangan di Sulawesi Tenggara, bisa tertata dengan baik.

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa aktivitas pertambangan dan industri ekstraktif pada umumnya, sudah pasti mengubah bentang alam yang sudah ada sebelumnya. Tetapi kalau dikelola dengan baik, maka dampak kerusakannya pun bisa diminimalisasi.

“Pengelolaan tambang sangatlah penting. Karena mau bagaimanapun, kegiatan tambang itu pasti mengubah bentang alam. Kita menggali apa yang ada di dalam perut bumi, tentunya pasti ada perubahan. Nah, yang membedakan tambang yang baik dan bertanggung jawab adalah bagaimana caranya mereka meminimalisir kerusakan dan bagaimana mereka mengembalikan area yang dibuka agar jadi lebih baik dan produktif,” jelas dia.

“Kami terus bekerja 7 hari 24 jam untuk memastikan tambang itu aman dan juga memastikan kekeruhan air di desa ini bisa secepatnya kami bantu. Agar teman-teman kami di desa juga bisa terus mendapatkan air bersih mereka untuk kehidupan sehari-hari,” Tegas Sutanto, SPT Environment PT GKP.

Sejauh ini, GKP telah memberikan bantuan berupa pembersihan tanki-tanki air masyarakat, mendistribusikan air bersih ke rumah-rumah warga menggunakan truk air, khususnya di dua desa yang mengalami kekeruhan, yakni Sukarela Jaya dan Dompo-dompo Jaya. Begitu juga upaya pengadaan sumber air melalui sumur bor, untuk dijadikan alternatif dari mata air Lagumba yang juga mengalami hal yang sama.

“Kita apresiasi langkah cepat yang dilakukan perusahaan, untuk mengatasi air keruh yang dialami warga. Sehingga warga masih bisa terus mendapatkan sumber air bersih,” demikian ucap Drs. Joko Suharyadi.(**)

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Seleksi Direksi dan Dewan Pengawas Perumda Sultra Dinilai Tidak Prosedural

23 Mei 2025 - 17:06 WITA

Sinergi Cegah Kekerasan Seksual: Polres Buton Tengah dan UMB Jalin Kerja Sama

23 Mei 2025 - 15:56 WITA

Pemekaran Kabaena: Panggilan Nurani, Persatuan, dan Harapan Baru

23 Mei 2025 - 09:55 WITA

DPRD Konawe Siap Hadapi PT SCM dalam Konflik Lahan Panas di Konawe

22 Mei 2025 - 23:28 WITA

Aiptu Ahmad Samsul: Teladan Kepedulian Sosial di Tengah Masyarakat

22 Mei 2025 - 20:28 WITA

Sosialisasikan PM 58 2013, KUPP Lapuko Tegaskan Tak Boleh Ada Pencemaran di Laut

22 Mei 2025 - 17:41 WITA

Trending di Daerah