Menu

Mode Gelap
Parah! Aktivitas Tambang PT Timah Diduga Cemari Laut di Kabaena Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan

Hukrim · 16 Agu 2024 08:41 WITA ·

Fakta Persidangan, Terdakwa Akui Hentikan Aktivitas PT WIN


 Sidang perkara penghalangan aktivitas pertambangan PT WIN. Foto: Istimewa Perbesar

Sidang perkara penghalangan aktivitas pertambangan PT WIN. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, KONSEL – Sidang perkara pidana terkait penghalangan aktivitas pertambangan yang melibatkan terdakwa Andi Firmansyah dan Haslilin kini telah mencapai tahap pemeriksaan terdakwa. Pada sidang yang digelar pada tanggal 12 Agustus 2024 tersebut, kedua terdakwa mengakui peran mereka dalam menghentikan aktivitas pertambangan di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT WIN.

Dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim, terdakwa Haslilin mengakui bahwa ia memang terlibat dalam penghentian aktivitas pertambangan di lokasi tersebut dengan cara menyuruh berhenti dan duduk di roda alat berat. Dan ia juga menjelaskan bahwa rumahnya berada cukup jauh dari lokasi tempat terjadinya penghalangan aktivitas tambang.

“Rumah saya jauh dari lokasi tersebut,” ujar Haslilin dalam persidangan.

Lokasi penghalangan aktivitas pertambangan PT WIN di Desa Torobulu oleh terdakwa Haslilin dan Andi Firmansyah. Foto: Istimewa

Sementara itu, terdakwa Andi Firmansyah juga mengakui keterlibatannya dalam tindakan tersebut yaitu dengan cara membuang tanah kedepan alat berat dan memberikan isyarat agar alat berat mundur dan berhenti. Ia menjelaskan bahwa jarak rumahnya dengan lokasi tempat ia menghentikan aktivitas pertambangan sekitar 100 meter lebih.

“Jarak rumah saya dengan lokasi tempat aktivitas pertambangan yang saya hentikan sekitar 100 meter lebih,” kata Andi Firmansyah.

Kuasa hukum PT WIN, Samsuddin, menyampaikan bahwa lokasi yang menjadi tempat penghentian aktivitas pertambangan berada di dekat pertigaan Desa Torobulu pada tanggal 6 November 2023. Menurutnya, seluruh lahan di lokasi tersebut telah dibebaskan oleh perusahaan sebelum melaksanakan aktifitas penambangan

“Semua tanah yang akan di olah oleh perusahaan sudah dibebaskan kepada pemilik tanah dan itu sudah ada diajukan di persidangan dan sudah di periksa oleh mejelis hakim.
Terkait penambangan di dekat sekolah itu di kelola pada tahun tahun 2019 bukan 2023 dan pada saat itu juga para terdakwa tidak keberatan dan nanti sekarang mereka keberatan, kan aneh jadinya,” jelas Samsuddin.

Samsuddin juga menambahkan bahwa PT WIN telah melakukan reklamasi terhadap lahan yang telah ditambang. Terdakwa Haslilin mengungkapkan dalam persidangan bahwa reklamasi yang dilakukan oleh perusahaan hanya menanaman pohon gamal di atas lubang atau kubangan yang telah direklamasi.

“Perusahaan melakukan reklamasi hanya dengan menanam pohon Gamal di atasnya,” ungkap Haslilin.

Kasus ini masih terus bergulir dan menarik perhatian publik, mengingat pentingnya penegakan hukum dalam sektor pertambangan yang sering kali memunculkan konflik antara perusahaan tambang dan masyarakat sekitar. Sidang berikutnya dijadwalkan akan dilanjutkan dengan agenda Tuntutan kepada para terdakwa(hsn).

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polisi Diminta Periksa Sekdis PTSP Bombana Soal Tambang Batu Ilegal di Poleang Timur

13 Januari 2025 - 21:50 WITA

Diduga Pukul Mahasiswa, KAHMI Sultra Minta Mendagri dan Pj Gubernur Ganti Ridwan Badallah

13 Januari 2025 - 17:16 WITA

Kronologi Pembunuhan di Hotel Alvis Jaya Kendari, Korban Sempat Ajak Pelaku Miras

13 Januari 2025 - 10:28 WITA

Anggota DPRD Desak Polres Bombana Usut Tuntas Kasus Tambang Batu Ilegal di Desa Mambo

11 Januari 2025 - 15:54 WITA

Warga Wawonii Desak PT GKP Segera Hentikan Aktivitas Pertambangan

10 Januari 2025 - 23:21 WITA

Breaking News, Ada Mayat Laki-laki Ditemukan di Hotel Alfis Jaya Kendari

10 Januari 2025 - 21:38 WITA

Trending di Hukrim