Menu

Mode Gelap
Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara Bupati Bombana Burhanuddin Lantik Sunandar A Rahim sebagai Pj Sekda

Daerah · 10 Okt 2024 08:34 WITA ·

Diduga Cemari Lahan Pertanian, Angggota DPRD Bombana Soroti Aktivitas PT Tekonindo


 Sudiami, S.H, anggota DPRD Bombana Dapil Kabaena. Foto: Penafaktual.com Perbesar

Sudiami, S.H, anggota DPRD Bombana Dapil Kabaena. Foto: Penafaktual.com

PENAFAKTUAL.COM, BOMBANA – Salah satu anggota DPRD Kabupaten Bombana, Sudiami, angkat bicara terkait aktivitas PT Tekonindo yang diduga mengabaikan kaidah pertambangan yang baik dan benar.

Dimana, diberitakan sebelumnya aktivitas PT Tekonindo diduga menjadi penyebab tercemarnya puluhan hektar lahan pertanian di Desa Pongkalaero, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menyikapi hal itu, Sudiami menegaskan bahwa kehadiran perusahaan seharusnya dapat mememberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat lingkar tembang, bukan membuat ulah hingga menimbulkan keresahan dan kegaduhan di tengah masyarakat.

Sudiami bilang, jika PT Tekonindo menerapkan kaidah pertambangan yang baik dan benar atau good mining practice (GMP), maka tidak akan menimbulkan dampak kerusakan lingkungan seperti yang terjadi saat ini.

“Ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak, jika hal ini terus dibiarkan berlarut-larut kasian masyarakat. Apalagi saat ini lahan mereka sudah tidak bisa lagi digunakan untuk aktivitas pertanian”, tegas anggota DPRD Dapil Kabaena itu.

Sudiami juga menyebut bahwa sebagian besar masyarakat Kabaena bekerja sebagai petani, sehingga jika lahan mereka tercemar atau dirusak akibat aktivitas pertambangan maka akan berdampak pada mata pencaharian masyarakat.

Untuk itu, politisi PKS itu meminta PT Tekonindo untuk segera bertanggung jawab atas kerusakan lahan pertanian di Desa Pongkalaero dan memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang lahannya tercemar akibat dari aktivitas pertambangan.

“Pihak perusahaan harus segera  bertanggung jawab, karena ini sudah membuat keresahan di tengah masyarakat. Kasian masyararakat dan orang-orang tua kita yang bekerja sebagai petani, lahan mereka sudah tidak bisa lagi diuganakan untuk  bertani”, tegas Sudiami.

Sudiami berkomitmen akan terus mengawal persoalan ini sampai pihak perusahaan benar-benar bertanggung jawab atas semua kerugian yang dialami masyarakat.(hsn)

Artikel ini telah dibaca 225 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polres Buton Tengah Panen 1,5 Ton Jagung, Dukung Swasembada Pangan

16 Mei 2025 - 18:36 WITA

Kapolres Konawe Utara Pimpin Sertijab Kapolsek Sawa

16 Mei 2025 - 18:23 WITA

Kapolres Konut Imbau Warga Kandangkan Ternak untuk Cegah Kejahatan

16 Mei 2025 - 17:57 WITA

Kapolres Buton Utara Warning Jajarannya: Tidak Ada Lagi Laporan Mengendap!

13 Mei 2025 - 20:11 WITA

Kapal Tugboat FIVE STAR 01 Terbakar di Pelabuhan Morosi

12 Mei 2025 - 21:13 WITA

Komisi II DPR RI Dukung Pemekaran Wilayah dan Otsus di Sultra

12 Mei 2025 - 15:34 WITA

Trending di Daerah