Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 19 Nov 2025 13:14 WITA ·

RS Hermina Kendari Dituding Lalai, Pasien Gawat Darurat Meninggal


 Rumah Sakit (RS) Hermina Kendari Perbesar

Rumah Sakit (RS) Hermina Kendari

KENDARI – Seorang pasien asal Kabupaten Konawe Utara bernama Dewi (60) meninggal dunia setelah diduga tidak mendapat penanganan awal saat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Hermina Kendari pada Sabtu, 15 November 2025 malam. Pihak keluarga menuding rumah sakit lalai memberikan pelayanan gawat darurat dengan alasan keterbatasan tempat tidur (bed penuh).

Ahmad Isra (42), keluarga korban, menuturkan bahwa ia membawa Dewi yang mengalami sesak napas ke RS Hermina sekitar pukul 18.00 Wita. Namun setibanya di fasilitas kesehatan tersebut, pasien disebut tidak langsung ditangani dan malah diarahkan untuk mencari rumah sakit lain.

“Perawat bilang betnya full. Saya tanya apa solusinya karena keluarga saya sesak napas, tapi mereka hanya menyuruh cari rumah sakit lain,” ujar Ahmad.

Menurutnya, meski ruang perawatan penuh, pihak rumah sakit seharusnya tetap memberikan pertolongan pertama sesuai prosedur penanganan pasien gawat darurat. Ahmad menilai tindakan stabilisasi seperti pemberian oksigen atau infus minimal perlu dilakukan sebelum pasien dirujuk ke fasilitas lain.

“Masa pasien hanya dilihat-lihat? Harusnya ada tindakan dulu. Keluarga saya itu sesak napas, harusnya diberi oksigen atau infus sebelum dirujuk,” tegasnya.

Setelah tidak mendapat pelayanan awal, keluarga akhirnya memutuskan membawa Dewi ke RS Bahteramas. Namun, nyawa korban tidak terselamatkan. Dewi dilaporkan meninggal dunia sebelum kendaraan memasuki gerbang rumah sakit tersebut.

“Belum sampai pintu gerbang RS Bahteramas, keluarga saya meninggal. Saya sangat kecewa karena RS Hermina tidak memberikan tindakan darurat sama sekali,” kata Ahmad dengan nada kecewa.

Ia berharap kejadian tersebut menjadi perhatian serius bagi pihak rumah sakit maupun pemerintah, agar pasien dalam kondisi kritis tetap mendapatkan penanganan cepat meski kapasitas ruang rawat inap penuh.

Sementara itu, Kepala Jaga RS Hermina Kendari, Apriani, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data dan keterangan dari perawat yang bertugas pada malam kejadian.

“Nanti hari Selasa kami akan memberikan jawaban resmi. Besok kami kumpulkan dulu data kronologisnya dan meminta keterangan dari perawat yang jaga,” tutupnya.(red)

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polres Buton dan Polisi Kehutanan Selidiki Dugaan Ilegal Logging di Lambusango

19 November 2025 - 13:46 WITA

Peringatan World Prematurity Day 2025: RSUD Bahteramas Berikan yang Terbaik untuk Bayi Prematur

19 November 2025 - 13:38 WITA

BPIP dan KPOTI Berikan Pembinaan Lanjutan bagi Purna Paskibraka Duta Pancasila

17 November 2025 - 12:44 WITA

‘Green Mining’ Jadi Sorotan, Muhammadiyah Gelar Training Advokasi Lingkungan Hidup

16 November 2025 - 22:39 WITA

PT WIN Cup II 2025: 28 Tim Muda Konawe Selatan Berebut Hadiah Rp130 Juta

16 November 2025 - 19:49 WITA

Kolaborasi Polda Sultra, Pemda Konut, dan Polres Konut: Panen Jagung Kuartal IV Sukses

14 November 2025 - 19:58 WITA

Trending di Daerah