Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 25 Mei 2023 06:47 WITA ·

Mubazir, Puluhan Proyek Irigasi P3A di Parigi Muna Tak Berfungsi


 Saluran irigasi hasil pekerjaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (PPPA) di Desa Labulubulu Kecamatan Parigi yang tidak berfungsi. Foto: Istimewa Perbesar

Saluran irigasi hasil pekerjaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (PPPA) di Desa Labulubulu Kecamatan Parigi yang tidak berfungsi. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, MUNA – Puluhan paket proyek irigasi hasil pekerjaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (PPPA), di Desa Labulubulu Kecamatan Parigi Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak berfungsi sama sekali alias mubazir.

Pantauan tim media di lapangan belum lama ini, ada banyak saluran yang telah selesai dikerjakan namun sayang kondisinya sangat memprihatikan. Selain tidak berfungsi, kondisi bangunan terlihat banyak ditumbuhi semak belukar di semua sisi saluran.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, proyek saluran cacing yang bersumber dari program aspirasi anggota DPR RI Ridwan Bae ini, tiap tahun dikerjakan, hanya saja tidak ada satupun saluran yang berhasil di aliri air.

“Ada banyak, tapi sudah begitu kondisinya, kita juga heran tiap tahun ada terus juga,” kata salah satu warga Desa Labulubulu yang tidak disebutkan namanya.

Kondisi ini membuat warga dan para petani sawah geleng-gelang kepala, sebab bukan saluran cacing seperti ini yang dibutuhkan oleh masyarakat Desa Labulubulu melainkan saluran induk.

“Bukan saluran cacing begitu yang di butuhkan disini mas, tapi saluran induk, kalo yang begini tidak ada gunanya, kita lihat sendiri mi hasilnya bagaimana,? habis di kerja tidak pernah ada airnya mengalir,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh warga Desa Labulubulu lainnya, yang juga tidak disebutkan namanya.

Menurut dia, saluran yang di kerjakan oleh sejumlah kelompok tani ini, hanya jadi pajangan saja, karena memang tidak berguna sama sekali.

“Sudah banyak sekali memang, tpi tidak ada gunanya, hanya buang buang uang saja itu,” akunya.

Ironisnya juga kata dia, meski tidak berfungsi sama sekali, proyek seperti ini tiap tahun rutin di kerjakan.

“Kita juga heran, ini ada terus saluran cacing seperti ini setiap tahun. Maunya pemerintah lihat juga, kalo tidak ada manfaatnya jangan dulu di terima-terima saja,” tutupnya.(**)

Artikel ini telah dibaca 163 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Kadin Sultra Dukung Raperda TJSLP: Transparansi CRS Pertambangan Diperlukan

20 November 2025 - 09:46 WITA

Polres Buton dan Polisi Kehutanan Selidiki Dugaan Ilegal Logging di Lambusango

19 November 2025 - 13:46 WITA

Peringatan World Prematurity Day 2025: RSUD Bahteramas Berikan yang Terbaik untuk Bayi Prematur

19 November 2025 - 13:38 WITA

RS Hermina Kendari Dituding Lalai, Pasien Gawat Darurat Meninggal

19 November 2025 - 13:14 WITA

BPIP dan KPOTI Berikan Pembinaan Lanjutan bagi Purna Paskibraka Duta Pancasila

17 November 2025 - 12:44 WITA

‘Green Mining’ Jadi Sorotan, Muhammadiyah Gelar Training Advokasi Lingkungan Hidup

16 November 2025 - 22:39 WITA

Trending di Daerah