Menu

Mode Gelap
Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara Bupati Bombana Burhanuddin Lantik Sunandar A Rahim sebagai Pj Sekda Tujuh Kapolres di Sulawesi Tenggara Berganti Parah! Masyarakat Ungkap Dugaan Pungli ASDP Lagasa hingga Jutaan Rupiah

Hukrim · 21 Mei 2023 13:47 WITA ·

Terseret Kasus Penggelapan, Ketua DPD Gerindra Sultra Terancam 5 Tahun Penjara


 Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Kepolisian resort kota (Polresta) Kendari menetapkan Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Tenggara (Sultra) AAA sebagai tersangka dugaan penggelapan uang di PT Kabaena Kromit Prathama (KKP) pada Jumat, 19 Mei 2023 kemarin.

Dugaan penggelapan itu diduga dilakukan oleh oleh AAA sewaktu menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT KKP dengan total kurang lebih sekitar 34 miliar. Uang tersebut diduga digunakan untuk kepentingan pribadi Ketua partai Gerindra Sultra itu.

Terkait kasus tersebut, pria yang akrab disapa tripel A itu dijerat pasal 374 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

“Pasal 374 KUHP, maskimal ancaman hukuman 5 tahun, dan kalau berdasarkan di KUHAP ancaman 5 tahun itu dapat ditahan,” kata Kapolresta Kendari Kombes Pol Eka Faturrahman melalui Kasatreskrim AKP Fitrayadi.

Usai ditetapkan sebagai tersangka, Polresta Kendari juga langsung menerbitkan surat pemanggilan pemeriksaan terhadap tersangka yang di jadwalkan Jumat, 19 Mei 2023, tetapi yang bersangkutan berhalangan hadir karena sedang berada di luar kota sehingga pemeriksaan kembali dijadwalkan hari senin atau hari selasa yang pekan depan.

“Jika kembali mangkir, maka kita akan melakukan sesuai dengan teknis dalam penyelidikan, yaitu membawa tersangka atau jemput paksa untuk dihadirkan di kantor kepolisian guna dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka,” tegasnya.

“Itu kan kalau di KUHAP setelah panggilan pertama tidak hadir, dilayangkan panggilan kedua, dan kalau panggilan kedua tidak hadir juga itu dapat diterbitkan surat perintah membawa, dibawa ke kantor (Polresta Kendari),” sambungnya.

Saat ditanyakan apakah tersangka langsung akan ditahan, mantan Kasat Reskrim Polres Muna itu mengungkapkan bahwa terkait dengan penahanan merupakan kewenangan penyidik.

“Kalau masalah penangkapan dan penahanan itu subyektif penyidik, itu sudah teknis-teknis penyidikan,” tutupnya.(**)

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Pencurian dengan Modus Padamkan Listrik Resahkan Warga Bombana

9 April 2025 - 19:51 WITA

Kasus Kekerasan di Muna: Polisi Tetapkan 7 Tersangka

9 April 2025 - 11:24 WITA

Disebut Misterius: Siapa di Balik Tambang Nikel PT Tataran Media Sarana?

9 April 2025 - 10:22 WITA

Amarah Mabuk Kameko, 3 Warga Muna Barat Jadi Korban

6 April 2025 - 17:52 WITA

Insiden Penganiayaan di Polsek Tiworo Tengah, Kapolda dan Danrem Turun Tangan

1 April 2025 - 22:14 WITA

Insiden Penganiayaan di Polsek Tiworo Tengah: Dua Oknum TNI Diamankan POM

1 April 2025 - 19:34 WITA

Trending di Hukrim