Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 28 Mar 2024 09:58 WITA ·

Soal Kecelakaan Kerja, Disnakertans Sultra: PT WIL dan CNI Jangan Lepas Tanggung Jawab!


 Kepala Disnakertans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandy. Foto: Istimewa Perbesar

Kepala Disnakertans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandy. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Kecelakaan kerja di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih terus terjadi, khususnya di wilayah pertambangan. Tercatat selama Maret 2024, terdapat 2 kasus kecelakaan kerja diantaranya di wilayah pertambangan PT Wajah Inti Lestari (WIL) dan PT Ceria Nugraha Indotama (CNI).

Menindak lanjuti hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertans) Sultra menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), Rabu, 27 Maret 2024.

RDP yang digelar di gedung DPRD provinsi Sultra tersebut dengan menghadirkan pihak perusahaan PT Ceria Nugraha Indotama dan PT Wajah Inti Lestari.

Kepala Disnakertans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandy, mengatakan bahwa rapat ini merupakan forum penting terkait dengan kecelakaan kerja di wilayah tambang.

“Tadi kami sudah dipertemukan oleh beberapa pihak tambang seperti PT CNI dan PT WIL dalam rapat di DPRD Sultra terkait dengan kecelakaan kerja di wilayah tambang, dimana satu kasus telah mengalami Fatality dan satu kasus lagi telah pulih,” ujarnya

Haswandy juga menekankan, pentingnya memastikan hak-hak pekerja yang mengalami kecelakaan kerja.

“Kami melihat bahwa di Sultra ini banyak perusahaan tambang yang mengsubkontrakkan atau mempihak ketigakan pekerjaannya. Jadi, ketika terjadi kecelakaan kerja bukan pada perusahaan yang bersangkutan tetapi pada subkontraknya atau mitranya,” kata Haswandy.

Haswandy mengingatkan, kepada perusahaan tambang seperti PT CNI dan PT WIL untuk kiranya tidak melepas tanggungjawab terkait kecelakaan kerja di lingkungan kerjanya, terutama jika melibatkan pekerja yang bekerja melalui subkontrak.

“Pihak pertama seperti PT CNI dan PT WIL jangan melepas tanggungjawab kalau terjadi kecelakaan kerja di lingkungan kerjanya, walaupun itu bukan karyawan langsungnya,” tegas Haswandy.

Sehingga kata Haswandy, para pekerja di subkontrakkan bisa mendapatkan hak-haknya seperti jaminan sosial dan keselamatan lainnya.

“Kami imbau supaya pekerja di subkontrakkan tetap dipastikan hak-haknya,” tandasnya.(hsn)

Artikel ini telah dibaca 122 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Operasi Sikat 2025: Polres Konawe Utara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

30 Oktober 2025 - 02:04 WITA

Disnakertrans Sultra Catat 2031 TKA Bekerja di PT IPIP Kolaka

30 Oktober 2025 - 01:44 WITA

Gunakan Jalan Nasional Tanpa Izin, BPJN Minta CV Fadel Jaya Mandiri Hentikan Seluruh Aktivitas Kendaraan Berat

28 Oktober 2025 - 02:07 WITA

Di Balik Utang dan Defisit, Sejumlah Pejabat Pemkot Kendari Malah Berlibur ke Bali?

26 Oktober 2025 - 18:22 WITA

Disdikbud Bombana Gelar Festival Seni Moronene 2025 untuk Lestarikan Budaya Lokal

24 Oktober 2025 - 09:28 WITA

Kadin Sultra Komitmen Sukseskan Program Nasional Makan Bergizi Gratis

23 Oktober 2025 - 21:51 WITA

Trending di Daerah