PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Selama satu tahun kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Tenggara, Hendrawan Sumus Gia, menyebut kepemimpinan Muhammad Yusup sebagai “kecelakaan sejarah” bagi Kota Kendari.
Dalam refleksinya, Hendrawan menyoroti empat isu utama yang dinilainya mencerminkan kebobrokan kebijakan Muhammad Yusup selama memimpin.
Yang pertama, penggusuran pedagang kaki lima. Hendrawan mengkritik penggusuran lebih dari 200 pedagang kaki lima di sekitar kawasan MTQ Kendari tanpa solusi yang jelas. Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya merugikan pelaku UMKM, tetapi juga menunjukkan kurangnya empati terhadap perekonomian rakyat kecil.
Kemudian, pembangunan trotoar yang kontroversial. Kebijakan pembangunan trotoar di kawasan X Mtq Kendari juga tak lupit dari kritikan tajam Hendrawan.
“Awalnya, kami pikir pembangunan trotoar hanya di seputaran MTQ, tapi ternyata meluas hingga menutupi toko-toko warga. Akibatnya, lahan parkir hilang, pembeli pun enggan datang. Bahkan, median jalan justru dipersempit,” Ujar Hendrawan kepada Edisiindonesia.id, Minggu (22/12/2024).
Lanju, Ia menyebut kebijakan pembagunan trotoar ini sebagai program yang mubazir dan tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat.
Yang ketiga, penambahan gerai Indomaret. Hendrawan juga mengecam maraknya penambahan gerai Indomaret yang dinilainya merugikan pedagang kecil.
“Walikota Walikota sebelumnya sangat Pro terhadap pedagang, sangat memperhatikan nasib pedagang, tapi PJ Walikota ini betul-betul, penambahan gerai Indomaret ada di mana-mana akhirnya dengan adanya pembangunan ini sangat merugikan pedagang lainnya,” Katanya.
Tak lupa, Hendrawan juga menyinggung pengangkatan saudara kandung sebagai Dewan Pengawas Pasar. Hendrawan menuding Muhammad Yusuf melakukan pelanggaran Peraturan Daerah (Perda) dengan mengangkat saudara kandungnya sebagai Dewan Pengawas Perumda Pasar.
“Setahu saya dulu itu pelanggaran, melanggar Perda perumda pasar kalau mengangkat saudara kandungnya sebagai petinggi di perusahaan daerah Pasar,” ujarnya.
“Ini saya katakan merupakan suatu kecelakaan sejarah Kota Kendari satu tahun dipimpin oleh Muhammad Yusuf, betul-betul bobrok sekali itu tadi yang saya sampaikan ada 4 poin,” Imbuhnya.
Lebih lanjut, Hendrawan berharap, pemimpin Kota Kendari berikutnya mampu membawa perubahan yang lebih baik dengan mematuhi aturan dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
“Kita berharap untuk Walikota selanjutnya dan seterusnya betul-betul memimpin kota ini dengan benar dan sesuai dengan aturan dan juga memikirkan keberlangsungan hidup masyarakat kota khususnya para pelaku UMKM.,” pungkasnya.
Kritik tajam ini menandai refleksi satu tahun kepemimpinan Muhammad Yusuf yang menuai pro dan kontra.(red)