Menu

Mode Gelap
Pangkas Korupsi, Pengembangan INA Digital Akan Dipercepat Sosok La Ode Darwin dan Asa Baru untuk Rakyat Muna Barat Berpasangan di Pilgup Sultra, Berikut Profil Lukman Abunawas – La Ode Ida Dosen UHO dan Mahasiswa KKN Tematik Lakukan Pendampingan Optimalisasi Media Pembelajaran Interaktif kepada Guru SMPN 10 Kendari Hugua Beberkan Alasan Dampingi Andi Sumangerukka di Pilgub Sultra

Hukrim · 9 Mar 2023 12:29 WITA ·

PN Kendari Diduga Salah Tentukan Koordinat Eksekusi Lahan, Pemilik Merasa Dirugikan


 Tamin, pemilik tanah. Foto: Istimewa Perbesar

Tamin, pemilik tanah. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Pengadilan Negeri (PN) Kendari diduga salah titik koordinat melakukan sita eksekusi lahan di Kelurahan Mokoau Kecamatan Kambu Kota Kendari.

Tamin selaku pemilik sah tanah yang dieksekusi oleh Pengadilan mengaku kaget dengan tindakan juru sita PN Kendari yang secara sepihak mematok lahan miliknya.

“Kita juga kaget, tiba-tiba mereka (Juru sita) turun mematok, tidak ada juga pemberitahuan yang kita dapat sebelumnya,” katanya kepada media ini, Kamis, 9 Maret 2023.

Sita eksekusi lahan, berdasarkan keputusan penetapan PN Kendari tanggal 20 Februari tahun 2023 Nomor 82/Pen.Sita.Eks/2018 /PN Kendari itu membuat membuat bingung dirinya sebagai pemilik lahan.

Pasalnya kata dia, selama memiliki lahan miliknya itu, dirinya tidak pernah merasa berperkara di Pengadilan atau bersengketa dengan pihak lain.

“Selama ini, kami tidak pernah berperkara, baik dari pemilik tanah pertama maupun saya sejak saya beli, makanya saya kaget tiba-tiba ada penyitaan, tanah itu bersertifikat sejak tahun 1990,” ungkapnya.

Tamin menjelaskan, luas lahan miliknya di kompleks Boulevard Kelurahan Mokoau tersebut seluas 4,5 hektar, yang ikut disita oleh juru sita PN Kendari kurang lebih 1 hektar.

“Yang ikut tersita sekitar 1 hektar, dan kalo disitu bersengketa pasti kami ditolak sama BPN menerbitkan sertifikat, tapi buktinya BPN menyatakan disitu aman,” ungkapnya.

Proses sita eksekusi tersebut juga menurut dia banyak keanehan, pertama tidak melibatkan pemerintah setempat maupun pihak BPN, serta Panitera juru sita PN Kendari juga tidak menggunakan pakaian dinas lengkap.

Tamin menegaskan, harusnya lahan yang di eksekusi oleh juru sita PN Kendari itu, berada di sebelah barat dan selatan lahan miliknya. Hal itu berdasarkan peta agraria yang ada dan juga pengakuan pihak tergugat yang kalah dalam persidangan dalam perkara ini.

“Saya telah bertemu pihak tergugat dalam perkara yang di sengketakan, beliau mengaku bahwa lahan yang disengketakan tersebut berada di sebelah barat dan selatan dari lahan saya. Disitulah saya tambah yakin kalau pengadilan salah menentukan titik lahan sengketa yang seharusnya di eksekusi,” tegasnya.

Akibat tindak penyitaan ini dirinya mengaku sangat dirugikan oleh PN Kendari, sebab sebagian lahan yang di eksekusi tersebut telah dijual untuk dibangunkan rumah dan membuat resah pembeli.

“Saya keberatan dan dirugikan, karena dalam lokasi yang disita itu, semua sudah terbit sertifikatnya, pembeli juga resah mereka menuntut sama saya. Makanya kalau Pengadilan tidak segera menyelesaikan ini saya akan proses hukum,” tutupnya.

TIM

Artikel ini telah dibaca 126 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Balon Bupati Buteng Dilapor Soal Dugaan Ijazah Palsu

14 September 2024 - 00:57 WITA

Amara Sultra Endus Dugaan TPPO di Penginapan Utami 8 Kendari

12 September 2024 - 14:20 WITA

Vandalisme di Gerbang Toronipa, Lampu Sorot dan Kabel Raib

11 September 2024 - 14:24 WITA

Polda Sultra Jadwalkan Pemeriksaan Polemik Lelang Proyek ULP Muna

11 September 2024 - 10:49 WITA

Diduga Halangi Aktivitas Perusahaan, PT Galangan Moramo Maelo Polisikan Warga Tanjung Tiram

11 September 2024 - 09:10 WITA

Rumah Dinas Menteri Desa Abdul Halim Iskandar Digeledah KPK

11 September 2024 - 01:19 WITA

Trending di Hukrim