Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 21 Nov 2022 14:05 WITA ·

Pilkades di Muna, dari Masa Tenang ke Masa Tidak Tenang


 Gagarin, SH Perbesar

Gagarin, SH

PENAFAKTUAL.COM, MUNA – Penundaan tahapan pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) pada 124 desa di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menimbulkan reaski dari sejumlah pihak. Tanggapan dan kritikan salah satunya muncul dari praktisi hukum, Gagarin.

Kepada media ini, Gagarin mengungkakan bahwa penundaan tahapan pilkades bertentangan dengan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 48 tahun 2022 tentang pedoman pemilihan kepala desa. Dalam pasal 69 ayat 1 jadwal kampanye digelar selama tiga hari yakni tanggal 14 sampai 16 November 2022.

Namun, yang menjadi pertanyaan pada masa setelah 3 hari seharusnya tahapan pemilihan sudah dilaksanakan tetapi oleh desk pemilihan pihak Pemerintah Kabupaten Muna menunda sampai pada waktu yang tidak ditentukan.

“Lantas siapa yang bertanggung jawab jika melewati masa tenang menjadi masa tidak tenang?. 124 desa se- Kabupaten Muna dari masa tenang ke masa tidak tenang. Semoga tetap tenang”, ungkap Gagarin, Jumat, 18 November 2022.

Advokat kelahiran Muna Timur itu sangat menyayangkan kesiapan desk pemilihan Kades di Muna seolah-olah dilakukan sesuka hati oleh pembuat keputusan. Sementara, mereka kurang mempertimbangkan efek penundaan yang kemungkinan akan berdampak besar pada tatanan kultur masyarakat di 124 desa yang akan melaksanakan pilkades.

“Mulai dari kerugian para calon hingga benturan atau gesekan kepentingan para tim calon untuk melakukan kampanye yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan konflik. Dan ini seharusnya tidak boleh terjadi”, ketusnya.

Diketahui, penundaan Pikades di Muna terjadi untuk ketiga kalinya. Jadwal awal ditetapkan pada 1 November. Kemudian molor menjadi 13 November, lalu molor lagi pada 20 November 2022 dan saat ini belum diketahui kapan jadwal penetapan pesta demokrasi itu akan digelar.

Menurut Gagarin, penundaan yang sudah sampai 3 kali tersebut menunjukan bentuk ketidakprofesionalannya tim penyelenggara untuk bekerja melaksanakan aturan.

“Dan terkesan ini juga merupakan bagian tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang gagal untuk mempertahankan kepentingan politik masyarakat desa”, tukasnya.

Penulis: Husain

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Massa Kepung Kantor Pertanahan Kendari, Ban Dibakar, Hukum Dipertaruhkan

12 November 2025 - 08:09 WITA

SMKS Alfath‑Tan Uraza Kabupaten Muna Letakkan Batu Pertama Pembangunan Mushola

9 November 2025 - 21:41 WITA

Patroli Malam Minggu Ditlantas Polda Sultra: Jaga Kendari dari Balap Liar

9 November 2025 - 14:41 WITA

Kreativitas Anak‑anak Sultra Menggelorakan HUT ke‑6 SALUD: Jalan Raya Jadi Panggung Seni

9 November 2025 - 14:31 WITA

JMSI Sultra Audiensi ke Kejati, Perkuat Sinergi Media‑Kejaksaan dalam Pemberantasan Korupsi

9 November 2025 - 08:05 WITA

Bangun Kesadaran Masyarakat, Pemerintah Desa Banggai Gelar Penyuluhan Hukum

7 November 2025 - 17:49 WITA

Trending di Daerah