PENAFAKTUAL.COM – Aksi pencurian kembali terjadi di kawasan padat penduduk Lorong Matabubu, Kelurahan Matabubu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Sabtu (19/4) dini hari, sebuah rumah dibobol oleh pelaku tak dikenal. Tak hanya mengacak-acak isi rumah, pencuri juga membawa kabur satu unit sepeda motor dan sejumlah barang berharga.
Motor yang hilang adalah Honda Beat warna hitam dengan nomor polisi DT 3910 XF. Kendaraan tersebut disimpan rapi di dalam kamar tamu. Selain motor, pelaku juga menggondol kompor listrik, sejumlah peralatan dapur, serta tas berisi pakaian. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 23.700.000.
Korban, Wa Ode Ainun (31), seorang ibu tiga anak, baru mengetahui rumahnya dibobol setelah mendapat kabar dari tetangganya sekitar pukul 05.00 WITA. Malam sebelumnya, Jumat (18/4), Ainun meninggalkan rumah untuk menginap di tempat keluarganya di Kecamatan Baruga.
“Rumah sudah saya kunci semua. Termasuk motor sudah saya masukkan di dalam,” kata Ainun menceritakan kronologi kejadian kepada awak media, Minggu, 20 April 2025.
Menurutnya, tetangga yang hendak pergi salat subuh awalnya melihat rumah dalam keadaan tertutup. Namun saat kembali, pintu sudah terbuka dan listrik dalam keadaan padam.
“Tetanggaku pergi di masjid jam 5 rumah masih tertutup, pas dia pulang dia lihat pintu rumahku sudah terbuka, listriknya juga padam,” ujar Ainun menirukan keterangan tetangganya.
Merasa curiga dan khawatir terjadi sesuatu, tetangganya mencoba memanggil Ainun, namun tidak mendapat jawaban. Ia lalu menghubunginya lewat telepon.
“Kemudian dia panggil-panggil saya, karena tidak menjawab, dia takut juga masuk ke dalam. Kemudian dia telepon saya, saya bilang ada di Baruga, berarti katanya rumahmu dimasuki pencuri,” jelas Ainun.
Ia segera kembali ke rumah dan mendapati kondisi rumah dalam keadaan porak poranda. Pakaian dari dalam lemari berserakan. Dua pintu rumah dalam keadaan rusak, yakni pintu depan yang terhubung ke kios serta pintu penghubung ke dalam rumah.
“Kan di depan rumah dulu saya pakai menjual,” tambahnya.
Yang membuatnya heran, pelaku tampaknya mengetahui dengan persis lokasi penyimpanan kunci motor, yang disembunyikan di bawah tempat sampah dalam kamar. Padahal, posisi motor sendiri berada di kamar tamu.
Ainun menduga pelaku telah merencanakan aksi ini dengan matang dan kemungkinan besar sudah mengetahui situasi dalam rumah. Ia mengaku, selama ini lingkungan tempat tinggalnya relatif aman.
Pencurian ini adalah yang pertama kali dialaminya. Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Poasia dengan nomor: Lap. aduan/267/IV/2025/Sultra/Res Kdi/Siaga Polsek Poasia, pada Sabtu (19/4). Ia berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap dan menangkap pelaku.
Sementara itu, Kapolsek Poasia, AKP Jumiran, saat dikonfirmasi melalui panggilan telepon, menduga pelaku pencurian mengetahui dengan pasti bahwa rumah korban dalam keadaan kosong saat kejadian. Kecurigaan ini memunculkan kemungkinan keterlibatan orang dalam atau pihak yang mengenal kebiasaan korban.
“Rumah kosong itu. Katanya (korban) lagi sementara bermalam di tempat keluarga di Baruga. Yang saya herankan, kenapa pencuri tahu rumah itu kosong. Banyak rumah di sana, kenapa mesti rumah itu?” kata AKP Jumiran.
Ia menjelaskan, pelaku masuk dengan merusak dua pintu, termasuk gerendel depan rumah yang dulu difungsikan sebagai kios. Pelaku diduga menggunakan alat potong seperti tang besar atau gergaji besi untuk menjebol pintu masuk.
“Dia gurinda itu gemboknya. Kalau tidak digergaji, mungkin dia pakai tang besar. Tang-tang seperti itu biasanya digunakan pelaku,” ungkapnya.
Yang membuat pihak kepolisian curiga, pelaku juga berhasil membawa motor dalam kondisi terkunci. Padahal menurut korban, kunci motor disimpan terpisah di bawah tempat sampah di dalam kamar, sementara motor berada di kamar tamu.
“Ini yang mau kami dalami. Jangan sampai ada orang yang tahu isi rumah, tahu kuncinya di mana,” kata Jumiran.
Ia mengindikasikan adanya potensi keterlibatan orang yang mengenal situasi rumah korban. Karena itu, penyelidikan saat ini masih fokus pada pendalaman terhadap lingkungan sekitar dan pihak-pihak yang memiliki akses atau informasi terkait rumah korban.
“Kita masih arahkan pendalaman ke dalam dulu. Apakah ada keluarga yang tahu korban sedang tidak di rumah, dan tahu letak barang-barang. Kalau tidak ada perkembangan di situ, baru kita perluas penyelidikan ke luar,” jelasnya.
Sejauh ini, belum ada barang bukti yang ditemukan dari tempat kejadian perkara (TKP). Upaya pelacakan melalui CCTV juga masih berlangsung. Pihak kepolisian telah mencoba mengakses rekaman CCTV dari sekolah dasar yang berada tak jauh dari lokasi.
Terkait pola kejahatan serupa, AKP Jumiran mengakui bahwa sejak awal tahun hingga pertengahan April 2025, sudah ada tiga kasus pencurian rumah kosong di wilayah hukum Polsek Poasia, meskipun lokasi kejadiannya tersebar di beberapa kelurahan.
“Sudah tiga kali kejadian seperti ini. Tapi bukan hanya di Matabubu. Tersebar di wilayah hukum Polsek Poasia,” katanya.
Ia menegaskan bahwa proses pengungkapan masih dalam tahap penyelidikan (lidik), dan belum bisa ditentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menangkap pelaku.
“Kalau sudah ada tanda-tanda atau petunjuk mengarah ke pelaku, tentu akan kami tindak lanjuti. Untuk sekarang, masih dalam proses lidik,” jelasnya.
Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat meninggalkan rumah. Ia menyarankan agar rumah dipastikan dalam kondisi aman, dan jika memungkinkan, dipasangi CCTV.
“Warga harus pastikan rumah benar-benar aman. Kalau bisa pasang CCTV. Dan yang paling penting, aktifkan kembali ronda malam atau siskamling. Itu efektif sekali. Dulu waktu masih aktif, bagus sistem itu. Bisa tahu siapa yang masuk lorong di jam-jam tertentu,” tandasnya
Ia berharap kesadaran kolektif dari masyarakat dapat menjadi tameng awal dalam mencegah kejahatan lingkungan.(red)