PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Peringatan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-77, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berkomitmen untuk mendorong kompetensi para guru honorer dalam menjadi tulang punggung atau pintu depan mencerdaskan anak bangsa khususnya di Kota Kendari.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, guru-guru yang masih terikat guru honorer ada penerimaan ASN melalui jalur P3K, akan tetapi ada beberapa hal yang menjadi prioritas guru honorer usia di atas 35 tahun.
“Untuk kuota P3K masih sementara dirapatkan di BKN, belum ada kuota sesungguhnya untuk di Kota Kendari,” ucap Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu saat upacara HUT PGRI ke-77 dikantor Wali Kota Kendari, Jumat, 25 November 2022.
Selain itu juga, Pemkot Kendari melalui Dinas Sosial memberikan bantuan kepada dua kelompok yang selama ini di monitor teman-teman OPD khususnya Dinas Sosial dan yang memberi kontribusi dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Kota Kendari.
“Pemerintah juga menghargai jasa para guru yang menjadi tulang punggung dan yang menjadi motor penggerak untuk mencerdaskan bangsa dengan menetapkan 25 November sebagai hari guru nasional,” ujarnya.
Pihaknya juga menekan bahwa guru sebagai bagian dari ASN harus memiliki sikap netralitas dan non partisan dalam rangka menghadapi pesta demokrasi pemilu legislatif, pemilu presiden dan pemilu kepala daerah tahun 2024 nanti.
“Sebagai ASN harus netral apabila ditemukan ada oknum ASN termaksud guru melakukan tindakan-tindakan diluar kontes netralitas atau non partisan atau mempengaruhi orang untuk memilih dalam pelaksanan pesta demokrasi ini, maka pemerintah kota secara profesional dan terukur akan mengambil tindakan tegas terkait hal tersebut,” tegas alumni IPDN itu.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Saemina mengatakan, perayaan HGN kali ini pihaknya berkolaborasi dengan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Kendari.
“Saat ini, Kota Kendari memiliki guru kurang lebih 3000 mulai dari TK, SD dan SMP, baik itu tenaga ASN maupun non ASN atau honorer,” bebernya.
Ia berharap kepada 3000 lebih guru tersebut dapat memanfaatkan momentum kali ini untuk meningkatkan kemampuan diri agar proses pembelajaran dapat dilakukan lebih maksimal.
Sementara itu, Guru Honorer SDN 9 Kendari Laurensius Pigang berharap kedepannya sebagai guru honorer untuk terus mendidik siswa agar bisa mencapai kesuksesan.
“Saya menjadi guru honorer sudah 11 tahun, di SD Negeri 9 Kendari sebagai guru agama katolik,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, selama menjadi guru honorer agama katolik dan semua pekerjaan pihaknya mengerjakan dengan ikhlas tidak ada menjadi beban untuk selama jadi guru honorer.
“Tujuan utamanya kami menyelamatkan anak-anak bangsa menjadi lebih baik karena mereka adalah hadir dan sekaligus sebagai tulang punggung bangsa,” tandasnya.
Editor: Redaksi
