KENDARI – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar aksi rehabilitasi terumbu karang bersama kelompok nelayan di pesisir Kelurahan Sambuli, Kecamatan Nambo, Kota Kendari pada Sabtu, 27 September 2025. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah kelurahan, tokoh masyarakat, nelayan, hingga anak-anak usia sekolah yang ikut menyaksikan proses rehabilitasi karang.
Lurah Sambuli, Muchlis Afriyandi, menyambut baik inisiatif mahasiswa UHO yang menggandeng masyarakat dalam memperbaiki ekosistem pesisir. Ia menegaskan bahwa program ini diharapkan menjadi contoh nyata upaya pemulihan lingkungan di wilayah pesisir, khususnya mengingat kondisi terumbu karang Sambuli yang saat ini banyak mengalami degradasi akibat aktivitas manusia maupun perubahan lingkungan.
“Kami berterima kasih dengan hadirnya program ini, dan berharap masyarakat khususnya nelayan Sambuli terdorong untuk ikut terlibat dalam upaya melestarikan terumbu karang di wilayah ini,” ujar Muchlis melalui pesan singkat WhatsApp kepada media ini.
Dalam aksi tersebut, sebanyak 30 media karang berbentuk spider web berhasil diturunkan di area patch reef pada kedalaman 5 hingga 10 meter. Media tersebut menjadi tempat tumbuh bagi lebih dari 300 anakan karang jenis Acropora melalui metode transplantasi atau stek karang. Lokasi rehabilitasi berada di Pasi Lawaru, area gusung karang yang berjarak kurang lebih 820 meter dari garis pantai Kelurahan Sambuli.
Rehabilitasi dengan metode stek atau cangkok ini diharapkan dapat membentuk koloni baru yang berfungsi memperkuat ekosistem pesisir dan menjadi habitat penting bagi berbagai biota laut. Salah satu Dosen Pembimbing Lapangan, Risfandi, menjelaskan bahwa kegiatan rehabilitasi karang bukan hanya sekadar menanam karang, tetapi juga merupakan upaya jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
“Dengan tumbuhnya koloni karang baru dan terbentuknya struktur fisik, populasi ikan juga akan meningkat, sehingga akan menjaga keseimbangan rantai makanan biota laut,” ujar dosen Jurusan Agrobisnis Perikanan UHO tersebut.
Aksi rehabilitasi karang ini merupakan bagian dari program KKN Tematik UHO di Sambuli yang mengusung tema “Pemberdayaan Kelompok Nelayan Kecil dan Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang.” Program ini dirancang tidak hanya untuk memperbaiki lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir.
Selain kegiatan transplantasi karang, mahasiswa KKN juga melaksanakan kampanye konservasi di berbagai lapisan masyarakat. Sosialisasi dilakukan melalui kegiatan edukasi di sekolah, pesantren, serta kelompok masyarakat nelayan. Harapannya, pengetahuan tentang pentingnya terumbu karang dapat menyebar lebih luas dan mampu mendorong aksi nyata dari masyarakat dalam menjaga ekosistem laut.
Koordinator Desa KKN Tematik UHO, Imam Alghazaly, menuturkan bahwa sebelum aksi transplantasi dilakukan, mahasiswa telah mengadakan sosialisasi kepada pemerintah dan masyarakat setempat.
“Aksi rehabilitasi karang ini adalah program pokok KKN kami di Sambuli, dan kami harap setelah KKN ini berakhir, masyarakat bisa terus menjaga kawasan ekosistem terumbu karang di wilayah ini,” ujar mahasiswa Prodi Oseanografi FMIPA UHO tersebut.
Melalui kegiatan ini, UHO bersama masyarakat Sambuli berharap agar aksi rehabilitasi karang dapat menjadi langkah awal dalam memperbaiki kerusakan ekosistem laut di kawasan pesisir Kota Kendari.
Lebih jauh lagi, kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat menjadi modal penting dalam membangun kesadaran kolektif untuk melestarikan sumber daya pesisir demi keberlanjutan kehidupan generasi mendatang.(ceng)









