PENAFAKTUAL.COM – Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Lapuko melakukan penataan tugas dan tanggung jawab pengawasan keselamatan pelayaran terhadap kapal penyeberangan di wilayah kerja Amolengo, Torobulu, Langara, dan Sawaea pada Selasa, 20 Mei 2025.
Kegiatan ini dilakukan setelah penyerahan tugas dan fungsi keselamatan pelayaran dikembalikan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Lapuko, Nurbaya, menginstruksikan Marine Inspector untuk melakukan uji petik terhadap kapal motor penumpang yang beroperasi di wilayah tersebut. Terdapat delapan unit kapal yang menjadi perhatian, yaitu KMP. Bahtera Mas, KMP. Teluk Cenderawasih II, KMP. Pulau Rubiah, KM. Nuku, KMP. Tunu Pratama Jaya 2888, KMP. Semumu, KMP. Kambaniru, dan kapal milik swasta Rajawali Nusantara.
Dalam uji petik, Marine Inspector melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap komponen peralatan darurat kapal, baik di kamar mesin maupun anjungan, serta perlengkapan keselamatan yang tersedia di atas kapal. Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan kelaiklautan kapal penumpang di wilayah tersebut.
Nurbaya menyampaikan bahwa keselamatan kapal penumpang penyeberangan bukanlah tugas yang mudah dan bisa selesai dalam waktu singkat. Namun, perlu edukasi berkesinambungan karena pelayaran jarak pendek dianggap sangat biasa oleh masyarakat, sehingga menyebabkan penumpang abai terhadap peringatan keselamatan di atas kapal.
“Nakhoda telah kami instruksikan untuk rutin mengadakan pengecekan saat kapal berlayar dan selalu memberikan informasi pelarangan merokok di sembarang tempat melalui public addressor ke penumpang,” kata Nurbaya.(red)