PENAFAKTUAL.COM – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menetapkan satu tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi tambang ore nikel di Kolaka Utara (Kolut).
Tersangka yang ditetapkan oleh penyidik Pidsus Kejati Sultra adalah inisial HH, yang diketahui merupakan pemilik jetty, sarana prasarana yang diduga tempat pengangkutan ore nikel ilegal.
Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sultra, Iwan Catur Karyawan, mengatakan bahwa dari hasil pengembangan kasus, penyidik menemukan bukti bahwa HH terlibat dalam penyalahgunaan wewenang KUPP Kolaka yang memberikan izin sandar dan izin surat perintah berlayar (SPB) untuk mengangkut ore nikel ilegal.
“Penyidik Kejati Sultra telah menetapkan tersangka inisial HH yang kelima,” ungkap Iwan.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, HH dua kali dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi, terakhir pada malam sebelumnya hingga pukul 23.00 WIB. HH diperiksa di Kejaksaan Agung Republik Indonesia (RI) dan kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
Saat ini, HH ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Jakarta Selatan. “Secapatnya kita lakukan pemindahan ke Kendari, untuk mempermudah dan mempercepat penanganan perkara ini,” tambah Iwan.(red)