PENAFAKTUAL.COM, MUNA – Pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Lohia, Kabupaten Muna melayangkan mosi tidak percaya kepada Kepala Puskesmas (Kapus) Lohia karena diduga tidak transparan dalam mengelola anggaran kegiatan.
Hal itu disampaikan oleh salah satu masyarakat Kecamatan Loghia yang meminta agar tidak disebutkan identitasnya kepada awak media penafaktual.com, Selasa, 11 Juni 2024.
Sumber mengatakan, pegawai Puskesmas Lohia geram akibat ulah Kepala Puskesmas Lohia, sebab pengelolan keuangan kegiatan yang ada di Puskesmas Lohia diduga tidak transparan, salah satunya terkait anggaran kegiatan Re-Akreditasi.
“Pegawai disana sudah tidak percaya lagi Kapus Lohia gara-gara tidak terbuka terkait anggaran dan sepertinya masalah di dalam sudah lama terjadi, namun puncaknya setelah selesai pelaksanaan kegiatan akreditasi,” ucapnya
Menurutnya, anggaran pelaksanaan kegiatan Re-Akreditasi Puskesmas Lohia yang dipertanggungjawabkan diduga tidak sesuai kondisi yang sebenarnya. Dimana anggaran yang digunakan sebesar Rp250.000.000, diduga dilaporan menjadi kurang lebih sebesar Rp 340.000.000.
“Laporan awal sebesar Rp250 juta, tiba-tiba membengkak menjadi Rp 340 juta lebih. Selain itu honor yang sudah ditranfer ke rekening pegawai honorer diminta untuk ditarik dan segera dikembalikan seluruhnya,” ujarnya.
“Honor mereka bervariasi, kisaran Rp2 juta – Rp4 juta/orang, namun hanya singgah kerekening mereka,” sambungnya.
Terakhir, dia menjelaskan bahwa Kepala Puskesmas Lohia telah disomasi, karena terdapat surat yang dibuat dan ditandatangani oleh seluruh pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Puskesmas Lohia perihal mosi tidak percaya.
“Adami suratnya dan infonya yang tandatangani seluruh staf ASN Puskesmas Lohia, sedangkan staf honorer tidak bertandatangan,” tutupnya.
Menangapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Lohia, Wa Ode Muliastuti membantah terkait adanya permasalahan yang ada di Puskesmas Lohia.
“Tidak ada masalah dan semua sudah selesai dengan staf,” tulisnya saat dikonfirmasi via WA, Selasa, 11 Juni 2024.
Menurutnya, tidak benar dan sudah selesai terkait persoalan pemberian honor staf honorer yang diminta untuk dikembalikan dan terkait persoalan anggaran pelaksanaan kegiatan Re-Akreditasi.
“Semua aman, tidak ada masalah lagi di Puskesmas Lohia,” tegasnya.
Adapun isi surat yang dibuat dan ditandatangani oleh seluruh Staf ASN Puskesmas Lohia tertanggal 21 Mei 2024 yang pada intinya menyatakan sudah tidak mempercayai Kepala Puskesmas Lohia dikarenakan tidak dapat memberikan hak-hak pegawai dalam hal ini sebagai berikut:
1. Tidak ada keterbukaan terkait menu kegiatan BOK seluruh staf Puskesmas sejak tahun 2023 sampai dengan saat ini,
2. Jumlah dana yang masuk ke rekening honorer jauh lebih besar dibandingkan rekening yang masuk ke rekening ASN.
3. Pengeluaran akreditasi yang membengkak dan tidak sesuai dengan realitas di lapangan.
4. Bendahara kapitasi dan bendahara BOK dirangkap oleh satu orang.(san)