Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Opini · 13 Agu 2025 14:20 WITA ·

Gaza Masih Terpenjara: Saatnya Merdeka


 Gaza Masih Terpenjara: Saatnya Merdeka Perbesar

Oleh: Ariyana
Dosen dan Pengamat Kebijakan Publik

Penderitaan yang sudah lama dan panjang dialamai saudara kita di jalur Gaza, berbagai negara sudah menyuarakan ketidakadilan bagi warga Gaza, namun hal tersebut tidak menjadi Solusi bagi kebebasan kaum muslim. Entitas Yahudi makin brutal melakukan pembantaian bahkan membuat pelaparan massal.

Negeri-negeri muslim hanya bisa kecewa, sedih, marah, tanpa adanya aksi nyata untuk membebaskan Palestina. Berbagai upaya melalui konferensi, perundingan bahkan Dewan Keamanan PBB pun  bertekuk lutut  dengan zionis. Seolah dunia tidak melihat tidak  mendengar, bungkam seribu bahasa, dan para pemimpin Arab lebih mengamankan posisinya. Semua ini menunjukkan sistem kapitalisme dengan segala aturan yang dibuat untuk kepentingan oligarki.

Volker Turk Kepala Hak Asasi Manusi (HAM) PBB mengecam tindakan Israel yang menguasai jalur Gaza dengan militer, berbagai kecaman disampaikan kementrian luar negeri Turki, Australia, dan Inggris. Hal tersebut diungkapkan setelah ada pernyataan dari Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel, untuk menguasai wilayah Gaza sepenuhnya (beritasatu.com, 08/08/2025).

Ada apa dibalik konspirasi negara-negara tersebut?, pengalihan isu untuk menipu dunia.  Secara tegas Netanyahu menolak tuduhan atas kelaparan yang dialami warga Gaza serta memutar balikan fakta bahwa yang kelaparan para sandera Israel di Gaza. Kesalahan pun dilemparkan kepada Hamas yang merampas truk bantuan makanan ke Gaza. Di mana sikap para penguasaha muslim?. Di saat masjidilaqso dinistakan zion*s,  para pemimpin Islam hanya bisa mengecam tanpa ada tindakan konkret untuk membela  umat Islam. Derita warga Gaza sudah puluhan tahun dirasakan baik secara lahir maupun batin.

Umat harus sadar bahwa Palestina telah dijajah sejak 75 tahun lalu. Gaza menjadi sasaran perluasan wilayah jajahan zion*s. Melukai Gaza sejatinya kepedihan umat Islam, keberpihakan kaum muslim harus dilakukan secara konkret. Sudah ribuan korban jiwa yang syahid, infrastruktur porak poranda, anak kecil dan wanita ditembaki tanpa ada rasa kemanusian, kelaparan dibuat secara sistemik, kebiadaban yang dilakukan entitas Yahudi sudah melampaui batas. Umat harus mempunyai kesadaran dan mengembalikan pemahaman yang benar tentang penjajahan.

Penjajahan harus dilawan sampai penjajah dapat disingkirkan bahkan dihanguskan dari muka bumi. Dikutip dari (muslimahnews.net, 9/08/2025), berbagai kalangan sudah menyuarakan keberpihakannya pada Gaza. Aktivis muslim, cendikiawan, bahkan Gen Z pun mengkritik atas genosida dan pelaparan yang dilakukan zion*s.  Sudah saatnya umat bangkit untuk memperkuat kesadaran politik dalam kontribusi menggalang kekuatan militer untuk kemerdekaan bumi para nabi dari penjajahan. Berbagai upaya dilakukan negeri-negeri muslim hanya sebatas kecaman dan pernyataan bahkan organisasi dunia pun tidak dapat berbuat banyak. Umat membutuhkan langkah konkret untuk menghentikan tindakan ilegal zion*s.

Gaza dan Palestina hanya akan bisa dibebaskan dengan kekuatan militer dan aktivitas jihad fii sabilillah. Negara-negara muslim harus bersatu untuk memperkuat kesatuan militer dengan mengirimkan tentara yang terbaik memberantas zion*s sampai lenyap di bumi Palestina. Untuk meraih kemerdekaan yang hakiki, membutuhkan perjuangan,  pengorbanan serta perubahan pada akar permasalahannya. Sistem kapitalisme menjadi sumber penyebab utama umat belum bersatu.

Jihad fii sabilillah hanya bisa dilakukan secara sempurna dengan adanya komando dari seorang Khalifah yang melaksanakan kewajiban jihad dari Allah. Pintu-pintu surga akan dibukakan ketika seseorang menolong agama Allah, Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah , niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (Q.S Muhammad: 7).

Umat Islam harus berjuang untuk mewujudkan adanya Khilafah, dengan melakukan dakwah berjamaah menggaungkan dakwah ideologis. Dakwah ideologis dapat melakukan perubahan yang hakiki dari sistem kufur menuju penerapan Islam secara menyeluruh. Para intelektual dan pengemban dakwah harus mampu memberikan kesadaran umat bahwa solusi yang tepat kemerdekaan Gaza adalah dengan menegakan khilafah.

Persatuan umat muslim diseluruh dunia akan menjadi hal yang konkret bahwa Islam tegak membawa kebenaran.  Menegakan khilafah menjadi kewajiban bagi umat Islam, bukan hanya untuk permasalahan Palestina saja namun untuk kehidupan dunia dan akhirat. Upaya kita agar hal tersebut dapat segera terwujud dengan cara memberi pemahaman umat serta memperjuangkannya. Jihad fisabilillah terus diserukan untuk menerapkan syariat Islam dan tegaknya khilafah.

 

Artikel ini telah dibaca 72 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Kelalaian Peserta dan Penyelenggara: PEMIRA UHO Potensi Cacat Administratif

18 November 2025 - 09:26 WITA

Resmob Polda Sultra Tangkap Oknum ASN yang Tikam Anggota Polri hingga Tewas

15 November 2025 - 16:57 WITA

Ironi Mimpi Negara Maju: Lulusan Kampus Tak sepenuhnya Mengakomodir Kebutuhan Industri

13 November 2025 - 21:54 WITA

Tingginya Biaya Politik, Kepala Daerah Berada di Bawah Bayang-bayang Jeruji

12 November 2025 - 18:56 WITA

Ayo Belajar Bagi yang Belum Paham Kasus Tapak Kuda

2 November 2025 - 20:44 WITA

Di Balik Angka-angka Indah: Benarkah Kemiskinan di Kendari Sudah Teratasi?

22 Oktober 2025 - 08:42 WITA

Trending di Opini