PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo melanjutkan kegiatan kampanye politik Pilpres 2024 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu, 3 Desember 2023.
Mendarat di Bandara Halu Oleo Kendari sekitar pukul 14.35 WITa, Ganjar langsung disambut sejumlah kader partai koalisi dan tim pemenangan daerah (TPD) Sultra
Kedatangan capres yang diusung empat partai politik tersebut juga disambut teriakan presiden masa depan oleh ratusan warga di area bandara.
Setelah dari Bandara Halu Oleo Kendari, Ganjar yang ditemani Ketua TPD Sultra, Andi Sumangerukka dan Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra, Lukman Abunawas langsung menuju Hotel Kubra untuk mengunjungi simpatisan yang sudah menanti. Ratusan massa berasal dari kalangan pemulung, tukang becak, ojek online dan petani.
Ganjar sempat berbicara sebentar dengan beberapa simpatisan yang mencoba mendekat. Dia kemudian, ikut bersalaman dengan warga yang mendekat.
Setelah di Hotel Kubra, Ganjar menuju ke lokasi kampanye di Hotel Claro. Disana, Ganjar masuk dan bertatap muka dengan ratusan petani dari wilayah Kabupaten Bombana, Konawe dan Konawe Selatan.
Di sini, Ganjar mendengarkan curhat petani terkait jalan rusak di kampung halamannya. Salah seorang petani bernama Wayan, mengeluhkan jalan desanya sangat menyedihkan.
Kata dia, petani di wilayah itu sudah 42 tahun baru mengenyam aspal sepanjang 1 kilometer. Padahal, akses jalan memiliki panjang sekitar 40 kilometer lebih.
Selain soal jalan, Wayan juga mengeluhkan harga pupuk yang mahal.
“Pupuk sangat mahal dan menjadi salah satu masalah utama bagi petani,” ujar Wayan.
Menanggapi hal ini, Ganjar mengatakan, sebenarnya pemerintah mesti melihat potensi ini dengan membuat pabrik pupuk. Kata dia, pengolahannya harus melalui penyuluh dan pendamping berkualitas.
Namun, penyuluh ini harus diperhatikan kesejahteraannya, sebab ada beberapa kasus, ternyata masih ada banyak penyuluh yang belum diperhatikan kesejahteraannya.
Terkait aspal jalan, Ganjar mengatakan, saat ini aspal Buton di Sultra memiliki potensi. Kedepan, dia berjanji akan memanfaatkan aspal Buton secara maksimal saat dia terpilih.
“Alhamdulillah, selama ini Pemprov Jawa Tengah sudah bekerjasama dengan Pemda Sultra untuk penggunaan aspal Buton,” kata Ganjar.
Sementara itu, seorang emak-emak di Kendari bernama Feriwati mengeluhkan bantuan modal usaha.
Kata dia, banyak ibu-ibu yang punya potensi namun tidak memiliki modal cukup. Adapun, ketika meminjam di bank, bunganya cukup tinggi dan menyulitkan ibu rumah tangga.
“Modal belum diputar, bank sudah menagih, lagian bunganya tinggi,” ujar Feriwati.
Menanggapi itu, Ganjar mengatakan, kedepan dia akan membantu ibu rumah tangga dengan memaksimalkan penggunaan kredit usaha rakyat (KUR).
Selain itu, dia mengatakan, selama ini KUR belum dimaksimalkan dengan benar oleh konsumen. Penyebabnya, informasi soal KUR masih terbatas dan edukasi masyarakat masih kurang terkait kredit -kredit yang bisa dimanfaatkan pekerja dan pengusaha kecil masih minim.**)