Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 7 Agu 2023 21:40 WITA ·

Bappeda Muna: Mata Air Laende Termasuk Kawasan Lindung, Tidak Boleh Ada Aktivitas


 Mata Air Laende, Kelurahan Laende, Kecamatan Katobu. Foto: Nursan Perbesar

Mata Air Laende, Kelurahan Laende, Kecamatan Katobu. Foto: Nursan

PENAFAKTUAL.COM, MUNA – Pelaksanaan pemanfaatan ruang untuk pembangunan pabrik air minum kemasan di atas Mata Air Laende dan Mata Air Tula Kelurahan Laende, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara menuai protes dari masyarakat.

Pasalnya, pemanfaatan ruang disekitar Mata Air Laende dan Mata Air Tula oleh salah satu oknum ASN Muna dinilai dapat merusak lingkungan dan mengancam rusaknya kualitas mata air serta menyalahi aturan perundang-undangan. Hal itu disebabkan lokasi sekitar Mata Air Laende merupakan kawasan lindung.

Pembangunan pagar untuk pabrik air minum kemasan yang berjarak sekitar 20-60 meter dari atas mata air Laende dan Mata Air Tula. Foto: Nursan

Terkait hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Muna Hamiudin mengatakan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Muna telah mengatur kawasan yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya, diantaranya kawasan lindung yang mengatur sempadan mata air.

“Kawasan lindung terdiri dari hutan lindung, sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan mata air dan sebagainya. Untuk sempadan mata air itu sesuai dengan Perda Muna diatur ketentuannya 200 meter dari mata air,” kata Hamiudin saat ditemui awak media, Senin, 7 Agustus 2023.

“Mata air laende itu termasuk kawasan lindung, maka tidak boleh ada aktivitas didalam kawasan lindung”, sambungnya.

Lebih lanjut Hamiudin menjelaskan, untuk kegiatan pemanfaatan ruang terhadap pembangunan pabrik air minum kemasan di sekitar Mata Air Laende dan Mata Air Tula harus mendapat rekomendasi kesesuaian tata ruang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Muna.

“Harus ada rekomendasi dari tata ruang,
nanti pihak tata ruang yang pastikan, karena mereka yang turun lapangan untuk cek lokasinnya, kalau tidak sesuai dengan tata ruang maka tidak boleh ada aktifitas pembangunan,” tutupnya.

Semantara itu, Kepala Bidang (Kabid) Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Muna, Wa Ode Nur Karmilawati mengatakan belum pernah mengeluarkan surat rekomendasi kesesuaian tata ruang terhadap pemanfaatan ruang pembangunan pabrik air minum kemasan di Kelurahan Laende. dan belum cek lokasi

“Kami belum pernah mengeluarkan surat rekomendasi terkait kegiatan terebut. Apa lagi cek ke lokasi yang dimaksud,” ungkap Wa Ode Nur Karmilawati saat dikonfirmasi via WA oleh awak media.

Penulis: Nursan

Artikel ini telah dibaca 784 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Hari Bhayangkara ke-79: Ditresnarkoba Polda Sultra Berbagi dengan Panti Asuhan

21 Juni 2025 - 10:45 WITA

Tanah Sengketa, Janji Tak Terpenuhi: PT PLM Absen dari Forum Penyelesaian Sengketa

19 Juni 2025 - 23:37 WITA

PN Unaaha Periksa Gugatan Lingkungan Hidup PT OSS dan PT VDNI

19 Juni 2025 - 23:11 WITA

BPN dan Pemkot Kendari Turun Tangan dalam Persoalan Selisih Paham Warga Alolama

19 Juni 2025 - 13:25 WITA

Polsek Sawa Bersama Masyarakat Gelar Bhakti Religi di Masjid Al Amin Motui

19 Juni 2025 - 11:53 WITA

HMI Cabang Kolaka Dukung PT CNI sebagai Investasi Strategis Nasional

18 Juni 2025 - 23:02 WITA

Trending di Daerah