KENDARI – Ayu Amanda Putri, Alumni mahasiswi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) mengaku kesal ketika mengetahui identitasnya hilang dari daftar Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) Nasional.
Kekesalan Ayu diungkapkan olehnya melalui unggahan video di akun Tiktok pribadinya dan akhirnya viral.
Dalam unggahannya ia memperlihatkan tangkapan layar yang berisikan data identitas seseorang yang terdaftar di PDDikti.
Data tersebut bertuliskan nama Basri jenis kelamin laki-laki. Ayu menyebut jika Barsi telah menggantikan namanya dalam alumni mahasiswa Teknik Sipil Uho di PDDikti.
“Liat ni, di PDDIkti namaku sebagai alumni mahasiswa Teknik Sipil di UHO Kendari diganti sama Basri,” kata Ayu dalam video unggahannya.
Ayu bilang jika Basri tidak pernah berkuliah di Fakultas Teknik UHO Kendari. Sebab menurutnya Nomor Induk Mahasiswa (NIM) Basri yang terdaftar di PDDikti merupakan NIM Ayu sendiri.
“Stambuknya E1A117006. Itu stambukku,” kata Ayu.
“Kenapa ini bisa diganti-ganti? Pihak kampus klarifikasi dulu,” tambahnya.
Wakil Rektor II UHO, Prof. Ida Usman menjelaskan bahwa Ayu Amanda Putri telah melapor ke Pusat Teknologi Informasi (Pustik) UHO. Ia menambahkan jika permasalahan yang dialami oleh Ayu juga dialami aleh alumni lainnya.
“Sebenarnya bukan kasus pertama kali. Sdh ada beberapa kasus lain yang serupa,” ujar Prof. Ida Usman saat dikonfirmasi, Senin 29 Desember 2025.
Ida Usman mengatakan bahwa persoalan tersebut diluar dari kendali Pustik UHO. Sebab, Pustik UHO hanya sebatas mengirimkan data ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
“Kalau di data kita (Pustik UHO)masih sesuai, hanya di PDDikti yang berubah,” kata Usman.
Terkait dengan data yang tidak pernah diusulkan namun terdaftar di PDDikti, Ida Usman menyebut jika pihaknya tidak mengetahui pasti siapa pelakunya.
“Data-data siluman kita tidak tau dimasukkan oleh siapa. Kalau bukan admin siluman bisa jadi PDDikti yg di Hack. Kejadian adanya data siluman ini tdk bisa kita antisipasi,” jelas Usman.
Meski begitu, Ida Isman mengaku belum bisa melaporkan peristiwa ini kepada pihak berwajib untuk diproses hukum.
“Tidak ada yang bisa dilaporkan. Kita tidak tau siapa yang ubah. Bisa Hacker, bisa juga admin iluman. Selama ini kita hanya mengajukan perubahan data di PDDikti untuk dikembalikan sesuai aslinya,” pungkasnya.(lin)












