BOMBANA – Surat teguran dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terhadap CV Fadel Jaya Mandiri tampaknya tidak digubris. Perusahaan yang mengerjakan proyek Bypass-Rumbia Kabupaten Bombana tersebut tetap melakukan aktivitas bongkar muat material batu gamping menggunakan jalan nasional, meskipun tidak memiliki izin.
BPJN Sultra telah menyurati CV Fadel Jaya Mandiri pada 27 Oktober 2025 untuk menghentikan penggunaan kendaraan dump truck (roda 10) karena tidak memiliki izin melewati ruas jalan nasional. Namun, surat tersebut sepertinya tidak diindahkan oleh perusahaan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah kendaraan dump truck (roda 10) kembali melakukan aktivitas pada malam hari tanggal 29 Oktober.
“Masih jalan, tadi malam mereka muat lagi di Tampo Batu Desa Lantowua disamping Polres Bombana,” kata salah seorang warga Bombana yang tidak ingin disebutkan namanya.
Material batu gamping yang dimuat tersebut diduga kuat digunakan untuk kebutuhan proyek Bypass-Rumbia.
“Dibawa ke sana, karena banyak lagi stoknya batunya (di lokasi proyek Bypass-Rumbia),” ungkapnya.
Selain menggunakan jalan nasional tanpa izin, kontraktor CV Fadel Jaya Mandiri juga diduga menggunakan material tambang galian C tanpa izin. Media ini masih terus berupaya melakukan konfirmasi dengan pihak CV Fadel Jaya Mandiri maupun pihak BPJN.(red)







