MUNA BARAT – Tim penelitian dan pengabdian Program Studi PIAUD Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan Jawa Timur berkolaborasi dengan Ikatan Guru Taman Kanak Kanak Indonesia (IGTKI) Muna Barat. Kegiatan tersebut dilakukan di Gedung Aula TK PGRI Waulai Muna Barat Sulawesi Tenggara, pada Sabtu, 10 Agustus 2024 lalu secara offline.
Tim penelitian dan pengabdian yang diketuai oleh Ibu Aisyah Durrotun Nafisah beranggotakan Ibu Hurin Innihayatus Sa’adah juga menggandeng dosen dari Program Studi PG-PAUD Universitas Halu Oleo yaitu Ibu Nur Aeni Muhlisa Dhafet dan dosen dari Program Studi PG-PAUD Universitas Negeri Semarang Ibu Yuli Kurniawati Sugiyo Pranoto. Kegiatan dengan tema “Tingkatkan kolaborasi Father Involvement dengan Sekolah” dihadiri 25 guru TK yang tergabung Dalam IGTKI Muna Barat.
Ibu Roslani yang mewakili ketua IGTKI Muna Barat dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kolaborasi antara sekolah dengan orang tua dalam hal ini ayah, menguatkan visi misi bersama, dan menghasilkan strategi bersama dalam upaya memaksimalkan pendampingan kepada anak selama menjalankan Pendidikan di TK.
“Kegiatan ini juga ditujukan untuk mempererat tali silaturahmi antara pendidik PAUD, Pemerhati PAUD, dan ayah dari anak usia dini”, katanya.
Sementara itu, Ibu Aisyah Durrotun Nafisah sebagai Ketua tim Penelitian dan Pengabdian menjadi narasumber dan pemantik pada kegiatan hari itu. Kegiatan dimulai pukul 09.00 dengan diawali pembukaan, sambutan dari ketua IGTKI Muna Barat, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa yang di pimpin oleh perwakilan guru. Kemudian dilanjutkan dengan sharing oleh Ibu Aisyah Durrotun Nafisah. Sharing diawali dengan game sehingga peserta lebih siap dengan suasana menyenangkan. Para guru dipantik mulai dari pengertian father involvement, bentuk father involvement, faktor yang memengaruhi father involvement, dampak dari father involvement, dan problem-problem mengenai father involvement.
Setelah itu, para guru diajak untuk mendiskusikan problem-problem mengenai father involvement. Para guru menyadari, selama ini mereka tidak melibatkan orang tua baik ayah maupun ibu dalam kegiatan-kegiatan sekolah anaknya. Hal tersebut karena ketika orang tua diundang untuk pembagian rapor banyak yang tidak hadir dengan alasan bekerja. Para guru juga kebingungan akan kegiatan apa yang cocok untuk melibatkan ayah dalam kegiatan sekolah anaknya.
Hasil dari diskusi bahwa para guru sepakat untuk langkah awal yaitu membuatkan ayah grup WhatsApp untuk lebih memudahkan dalam berkomunikasi. Selain itu, para guru sepakat untuk berdiskusi dengan ayah agar ada kesepakatan dilakukan parenting khusus ayah yang nantinya ayah dilibatkan dengan kegiatan anak di sekolah, baik pendidikannya maupun bermainnya.
Sebelum mengakhiri sharing, salah satu guru menyampaikan kesan dengan diadakannya FGD ini. Ibu Rapena menyampaikan bahwa “selama mengikuti kegiatan FGD maupun seminar to, FGD kali ini yang paling berkesan. Banyak ilmu dan hal baru yang saya pribadi dapatkan dan setelah pulang kembali ke TK, bisa kami tindak lanjuti ilmu yang didapat hari ini”. Setelah sharing selesai, kegiatan dilanjutkan dengan penutupan dan foto bersama.(hsn)