KENDARI – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, warga RT 24 BTN Mekar Asri, Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kendari, menggelar Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) pada Jumat, 15 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh lapisan warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan dimeriahkan dengan aneka lomba yang penuh tawa, sportivitas, dan semangat kebersamaan.
Lomba anak-anak seperti lari kelereng, makan kerupuk, memindahkan bendera, hingga memasukkan paku ke dalam botol sukses menyulut antusiasme para peserta cilik dan orang tua yang memberi dukungan penuh di pinggir arena.
Sementara itu, untuk kategori dewasa, lomba joget balon, estafet tepung, dan permainan Yes No menjadi ajang unjuk kekompakan dan kelincahan warga dewasa dalam suasana yang penuh keakraban dan gelak tawa.
Acara dibuka oleh Ketua RT 24, Dr. (C) La Ismeid, S.Pd.M.Pd, yang turut didampingi oleh Lurah Lepo-lepo Ridlan Nurung, S.Sos, Ketua RT 20, serta para tokoh masyarakat setempat. Dalam sambutannya, La Ismeid menyampaikan rasa syukur atas partisipasi aktif warganya yang turut memeriahkan HUT RI ke-80 dengan semangat gotong royong yang tinggi.
“Lomba ini bukan hanya tentang menang dan kalah, tetapi tentang menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan dan membangun solidaritas antarwarga. Kita mengenang jasa para pahlawan dengan menanamkan semangat juang dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar La Ismeid.
Lurah Lepo-lepo, Ridlan Nurung, mengapresiasi antusiasme warga yang menurutnya mencerminkan keharmonisan dan semangat gotong royong yang kian tumbuh subur di lingkungan BTN Mekar Asri.
“Ini adalah bentuk nyata bahwa semangat kemerdekaan masih membara di tengah masyarakat. Kegiatan seperti ini sangat positif untuk mempererat silaturahmi dan membangun lingkungan yang aman, nyaman, dan asri,” tuturnya.
Kegiatan Porseni ini juga mendapatkan dukungan penuh kegotong royongan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menyukseskan perayaan. Dengan nuansa merah putih yang mendominasi tiap sudut, lomba-lomba yang digelar menjadi lebih dari sekadar hiburan; ia menjadi pengingat bahwa kemerdekaan tak hanya dikenang, tapi juga dirayakan bersama dalam semangat persatuan.
Penutupan lomba direncanakan berlangsung pada Senin malam, sekaligus penyerahan hadiah kepada para pemenang sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan sportivitas yang ditunjukkan. Merdeka!(ceng)











