PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyoroti keberadaan Tempat Hiburan Malam (THM) Exodus Kendari.
Pasalnya, semenjak beroperasi, THM Exodus Kendari kerap menimbulkan kegaduhan bahkan kerap terjadi tindak penganiayaan di tempat tersebut.
Direktur Ampuh Sultra, Hendro Nilopo mengatakan, kehadiran investasi memang cukup penting di suatu daerah termaksud di Kota Kendari.
Akan tetapi, jika kehadiran investasi justru hanya menjadi biang masalah, maka lebih baik jika di tutup saja termaksud THM Exodus Kendari
“Kita tidak tolak Investasi, kendati pun Ekxodus itu adalah THM. Tapi yang jadi persoalan di tempat itu kerap terjadi tindak kekerasan,” ucap Hendro kepada media ini.
Pria yang akrab disapa Egis itu menuturkan, dalam waktu yang tidak cukup satu bulan, pihaknya sudah mendapat beberpa keluhan tentang tindak penganiayaan yang terjadi di lingkungan THM Exodus Kendari.
“Ini belum cukup satu bulan, sudah terjadi beberapa kali tindak penganiayaan. Jadi memang THM ini mesti di tutup,” tegasnya
Lebih lanjut, Hendro menjelaskan, bahwa kehadiran THM Exodus Kendari telah merusak marwah Kota Kendari yang sejak dulu akrab dengan julukan Kota Bertaqwa.
“Kota Kendari ini adalah Kota Bertaqwa, entah apa yang di pikirkan oleh Pemkot Kendari sehingga bisa memberikan izin kepada THM Exodus Kendari untuk beroperasi di Kota Berwtaqwa ini,” imbuhnya
Oleh sebab itu, guna menjaga marwah Kota Kendari sebagai Kota Bertaqwa serta menjaga keamanan dan ketertiban daerah. Maka Ampuh Sultra secara kelembagaan meminta kepada Pemerintah Kota Kendari untuk mencabut dan menghentikan pengoperasian THM Exodus Kendari.
“Masih banyak investasi yang lebih baik dan sesuai dengan marwah Kota Bertaqwa ini, yang pasti Pemkot Kendari mesti berani mencabut izin pengoperasian THM Exodus Kendari,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu Penanggung Jawab THM Exodus, Heri, saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp mengarahkan untuk konfirmasi kepada kepala keamanan.
“Terkait keamanan silahkan berkoordinasi dengan kordinator ke amanan atas nama Ferdy,” ujarnya.
Tim media ini pun melakukan konfirmasi kepada kepala keamanan, Ferdy. Namun, Ferdy membantah tudingan tersebut.
“Apanya yang mau di klarifikasi, saya cuman mau bilang di dalam lingkup areal Exodus tidak pernah terjadi tindak kriminal, apalagi penganiayaan, karena kami dari sisi keamanan Exodus dalam hal ini security, sudah bisa membaca potensi keributan kedepan dan jika ada kami dapatkan kami langsung kasih keluar dari lingkup areal Exodus,” jelasnya.
Kata dia, apabila ada keributan yang terjadi di luar areal Exodus itu bukan lagi tanggung jawab pihak managemen Exodus.
“Saya cuman mau bilng keributan di hiburan malam itu sudah biasa bagian dari dinamika hiburan malam,” pungkasnya.(hsn)