PENAFAKTUAL.COM, JAKARTA – Indonesia kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah acara internasional. Pada 18–25 Mei 2024, World Water Forum ke-10 akan digelar di Bali dengan mengusung tema utama “Water for Shared Prosperity” (Air untuk Kesejahteraan Bersama).
Dalam rangka mempersiapkan World Water Forum ke-10, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengadakan agenda rapat Briefing World Water Forum ke-10 dengan mengundang 43 Duta Besar dan 4 Organisasi Internasional pada 4 Maret 2024.
Menteri Luhut menjelaskan bahwa air tidak hanya esensial bagi kehidupan manusia, melainkan juga untuk seluruh kehidupan di alam. Degradasi lingkungan yang semakin masif menurutnya telah mengancam ketersediaan air di seluruh muka bumi.
Karena itu, Pemerintah Indonesia mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam World Water Forum ke-10. Menteri Luhut berpesan bahwa inovasi dan kontribusi nyata sangat diperlukan untuk mewujudkan masa depan air yang berkelanjutan.
“World Water Forum ke-10 akan menjadi forum air yang sangat besar. Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan forum ini sejak hampir satu tahun lalu. Berbagai keperluan seperti akomodasi peserta juga dipastikan tersedia guna menunjang gelaran forum,” kata Menteri Luhut.
Deklarasi Menteri WWF ke-10
World Water Forum ke-10 akan menjadi kesempatan yang baik untuk mendiskusikan berbagai hal terkait kebijakan pengelolaan air di tingkat global. Deklarasi Para Menteri terkait pembahasan air, iklim, pangan, energi, dan kesehatan juga akan disampaikan dalam forum ini.
World Water Forum ke-10 di Indonesia tentu tidak sebatas melahirkan dokumen atau deklarasi. Indonesia berharap agar forum internasional ini mampu menjawab tantangan air global dan menciptakan akses air bersih secara berkeadilan di setiap negara.
Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 terdiri atas tiga komponen, yaitu proses tematik (thematic process), proses regional (regional process), serta proses politik (political process). Pentingnya proses politik ditekankan dalam agenda rapat bersama Menko Marves.
Proses politik diperlukan untuk mengintegrasikan hasil pembahasan sains dalam forum agar suatu kebijakan bisa diimplementasikan ke masyarakat. Oleh karena itu, Indonesia mengundang para pemimpin negara dan pejabat terkait untuk bersama-sama membicarakan dan mencari solusi atas persoalan air.
4 Fokus Pembahasan
World Water Forum ke-10 akan fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).
Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret: pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil; pembentukan center of excellence untuk ketahanan air dan iklim; proyek terkait air; dan penetapan Hari Danau Sedunia.
Pemerintah Indonesia menargetkan World Water Forum ke-10 akan dihadiri sekitar 30.000–50.000 peserta dari berbagai negara. Disampaikan dalam agenda rapat, peran penting para Duta Besar dalam menyosialisasikan acara World Water Forum ke-10 agar lebih banyak peserta yang berkontribusi dalam forum ini.(sai)