PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Ruas jalan Haji Latama Bunggulawa tepatnya di RW 14, RT 04, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, kondisinya rusak parah.
Jalan berlubang dan genangan air ketika hujan yang berada di jalan tersebut, membuat kendaraan harus ekstra berhati-hati saat melintas. Bahkan, tidak jarang kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur tersebut.
Salah satu Warga, Idul (22), mengatakan bahwa kondisi jalan rusak ini sudah berlangsung cukup lama dan hingga saat ini belum ada tindakan dari pemerintah untuk melakukan perbaikan jalan.
“Dari tahun lalu, mulai rusak parah. Apalagi musim hujan, sangat setengah mati warga lewat di sini”, kata Idul kepada media ini, Selasa, 16 Juli 2024.
Akibat dari kondisi jalan rusak ini, warga atau pengendara yang melintas sering mengalami kecelakaan. Selain itu, juga kerap menimbulkan kemacetan.
“Sering terjadi kecelakaan, terpeleset apalagi malam. Karena lampu jalan juga tidak ada. Banyak perempuan, ibu-ibu yang sering jatuh di sini. Anak SMA juga sering jatuh di sini”, paparnya.
Warga juga sering melakukan penimbunan jalan dengan cara swadaya. Namun, karena curah hujan cukup tinggi yang terjadi beberapa pekan lalu membuat timbunan jalan tergerus hujan hingga kembali rusak parah.
“Kita melakukan penimbunan sudah 7 kali. Pak lurah juga dia suruh terus menimbun, tapi tidak pernah ada mediasi supaya bisa segera diperbaiki”, kata Idul kesal.
Diketahui, jalur yang ada di Poros Haji Latama Bunggulawa ini berstatus Jalan Kota sehingga yang memiliki kewenangan untuk melakukan perbaikan adalah Pemerintah Kota Kendari dalam hal ini Dinas PUPR.
Namun sayangnya, meski banyak memakan korban jiwa akibat kecelekaana namun Pemerintah Kota Kendari masih belum juga lakukan perbaikan.
“Pernah ada yang melakukan pengukuran tapi sampai sekarang belum diperbaiki juga”, ungkap Idul.
Selain jalan yang rusak parah, kondisi drainase di sekitar lokasi tersebut juga tidak berfungsi dengan normal akibat tertimbun material tanah. Hal ini menyebabkan kerap terjadi banjir jalur tersebut
Sehingga, Idul yang kesehariannya membuka warung di samping ruas jalan tesebut berharap kepada pemerintah Kota Kendari untuk segera melakukan perbaikan.
“Sangat terganggu. Karena kalau hujan di sini banjir semua ini, ada got juga tapi tidak terlalu berfungsi”, tukasnya.
Menanggapi keluhan warga, Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari mengatakan bahwa sebenarnya untuk perbaikan jalan sudah dianggarkan tahun 2024 ini.
“Hanya ada pergeseran, ini seharusnya diselesaikan di APBD 2024, tetapi anggaran itu sudah digeser”, kata Rajab Jinik.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya bukan kuasa pengguna anggaran, tetapi ada di Pemkot Kendari.
“Sudah sering kita lakukan kunjungan terhadap keluhan warga, aspirasi masyarakat kita tampung, tapi lagi-lagi kuasa pengguna anggaran ada di eksekutif (Pemkot Kendari),” ungkapnya. Jadi suka-sukanya saja Pj Wali Kota merubah anggaran, kita tanya OPD mereka juga bingung mau gunakan anggaran apa,” tambahnya.
Pihaknya juga membeberkan bahwa pembangunan pedisterian MTQ itu banyak mengambil anggaran perbaikan jalan dan drainase.
“Ini ujug-ujug dirubah, dari bulan 2, bulan 4, dan bulan 6, ini banyak keluhan warga soal jalan rusak, ratusan titik jalan kota Kendari yang rusak dan butuh perbaikan,” jelasnya.
Lebih lanjut Raja menuturkan bahwa hal tersebut jika dibiarkan berlarut-larut akan mempengaruhi perekonomian masyarakat.
“Ini jika dibiarkan berlarut-larut, akan mempengaruhi perekonomian masyarakat dan menyumbangkan inflasi gegara banjir dan jalan rusak,” pungkasnya.
Terkait hal tersebut, Kadis PUPR Kota Kendari Erlis Sadya Kencana yang dihubungi via telepon, SMS dan pesan WhatsApp belum memberikan tanggapan.(hsn)