KENDARI – Rahmat Hidayat, mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Halu Oleo (UHO), resmi mencalonkan diri sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UHO dengan mengusung semangat humanis, inklusif, dan solutif. Rahmat menegaskan bahwa BEM bukan sekadar lembaga formalitas, melainkan rumah bersama bagi seluruh mahasiswa untuk didengar, diberdayakan, dan memperjuangkan aspirasinya.
Dalam pernyataannya, Rahmat mengungkapkan keyakinan bahwa kepemimpinan tidak identik dengan kekuasaan, melainkan dengan keberanian mengabdi.
“Setiap mahasiswa memiliki cerita, hak, dan harapan. Selama mereka adalah mahasiswa UHO, semua berhak untuk didengar, dilayani, dan didampingi. Tidak ada satu pun yang boleh berjalan sendirian,” tegasnya.
Berbekal latar belakang sebagai mahasiswa psikologi dan pengalaman memimpin organisasi, Rahmat menilai tantangan mahasiswa masa kini melampaui sekadar urusan akademik dan birokrasi. Menurutnya, kesejahteraan mental, akses keadilan, dan ruang aktualisasi yang setara menjadi isu-isu yang harus dihadapi bersama.
Visi yang diusungnya, “Mewujudkan BEM UHO yang Humanis, Inklusif, dan Solutif sebagai wadah bersama untuk bergerak, berkembang, dan berdampak bagi kampus dan masyarakat,” mencerminkan komitmen untuk melahirkan gerakan nyata berbasis empati dan kolaborasi.
Rahmat menekankan pentingnya BEM yang dekat dengan mahasiswa, hadir dalam persoalan keseharian, dan menawarkan solusi yang benar-benar bekerja, bukan sekadar wacana.
“BEM harus kembali menjadi suara yang menguatkan, bukan menakutkan; menjadi jembatan, bukan tembok; dan menjadi harapan, bukan beban,” tambahnya.
Dengan tekad kuat, Rahmat mengajak seluruh mahasiswa untuk bergandengan tangan membangun UHO yang lebih manusiawi dan progresif.
“Mari kita menulis sejarah baru bersama. Bukan sekadar memilih pemimpin, tetapi memilih masa depan,” ajaknya.(red)











