PENAFAKTUAL.COM, KONUT – Persatuan Pemuda Pemerhati Daerah (P3D) Konawe Utara (Konut) kembali menyoroti dugaan keluarnya ore nikel ilegal di eks Pit 90 yang di lakukan oleh PT Indonusa Arta Mulya.
Dugaan itu mencuat setelah P3D Konut kritik terkait dengan mulusnya perizinan Izin lintas Koridor di dalam kawasan Hutan produksi, Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Lindung (HL) di dalam iup PT antam tbk blok morombo, Konut.
Jefri selaku Ketua Umum P3D Konut menjelaskan, bahwa berdasarkan informasi yang berhasil dikumpul PT Indonusa Arta Mulya di duga, beberapa kali mengeluarkan ore nikel ilegal di eks pit 90 dengan modus izin lintas koridor.
Dalam kegiatannya, PT indonusa diduga mengumpulkan pemilik ore nikel hasil penambangan ilegal di eks pit 90 lalu di beli oleh perusahaan tersebut untuk di kapalkan menggunakan kuota RKAB melalui jetty PT Bososi.
“Yah kami mendapatkan informasi setiap perusahan atau perseorangan yang mempunyai ore nikel di pit 90 dan memenuhi spesifikasi akan di beli oleh pt indonusa untuk di jual menggunakan dokumen PT Indonusa,” ungkapnya, Jumat, 31 Mei 2024.
Menurutnya, hal tersebut tidaklah aneh karena dengan dasar izin lintas koridor dalam eks pit 90 di Iup PT Antam Tbk PT Indonusa leluasa melakukan haulling bahkan dugaan melakukan pengangkutan ore nikel ilegal hasil penambangan besar besaran kemarin di eks pit 90.
“Dengan mulusnya perizinan PT Indonusa di duga ada backup keras dari grup yang katanya para trader besar di Bumi Anoa salah satunya pemilik toko ANJ inisial STLY Dan SNY serta pemilik Perusahan PT CM dan PT HA inisial HKG,” bebernya
Sehingga dengan beberapa izin dan dugaan pelanggaran jefri akan terus mempresure dan melaporkan dugaan kejanggalan perizinan Izin lintas Koridor PT Indonusa yang terbit sebelum terbitnya Izin kerjasama terminal umum dengan PT Bososi
“Kita akan aksi dulu dan lakukan Rapat dengar Pendapat agar semua terbuka ke publik jika terdapat pelanggaran pasti kami laporkan secara resmi sampai ke pusat,”pungkasnya.(hus)