PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Dukungan dari berbagai pihak terus mengalir untuk pasangan Andi Sumangerukka (ASR)- Ir. Hugua. Terbaru dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). APDESI melihat visi dan misi pasangan dengan nomor 2 ini menjadi jawaban atas kebutuhan pemimpin yang kuat, berpengalaman, dan berkomitmen mewujudkan kesejahteraan merata di Bumi Anoa (sebutan untuk Sultra).
Pengacara APDESI Sultra, Musafir AR mengatakan, bahwa ASR- Ir. Hugua merupakan paling ideal dan kokoh dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra 2024. Menurutnya, kombinasi militer yang kuat dari ASR dan pengalaman kepemimpinan Ir. Hugua sebagai bupati dua periode menjadikan mereka dengan rekam jejak prestasi yang luar biasa.
“ASR dan Hugua bukan hanya sekadar pasangan calon biasa, mereka adalah simbol kekuatan, kepemimpinan, dan dedikasi terhadap pembangunan Sulawesi Tenggara. ASR sebagai seorang latar belakang Militer telah menunjukkan kedisiplinan, ketegasan, dan loyalitasnya dalam berbagai tugas negara, sementara Ir. Hugua memiliki pengalaman kepemimpinan yang matang setelah sukses memimpin daerahnya selama dua periode,” ujar Pengacara APDESI Sultra itu, di Kendari.
ASR Latar Belakang Militer yang Kokoh
Dikatakannya, ASR, atau Andi Sumangerukka, adalah sosok yang dikenal luas sebagai seorang perwira tinggi Militer. Ia telah meniti karier dalam dunia militer selama puluhan tahun dengan prestasi yang tidak diragukan lagi.
Pengalamannya dalam mengelola berbagai operasi strategis nasional menjadikannya seorang pemimpin yang tegas dan disiplin. Keterlibatannya dalam dunia kemiliteran juga membentuk dirinya sebagai pemimpin yang tangguh, mampu bertindak cepat dalam menghadapi berbagai tantangan.
Sebagai Calon Gubernur (Cagub), ASR menawarkan visi untuk membangun Sultra dengan pendekatan yang sistematis, berorientasi pada hasil, dan berlandaskan kedisiplinan yang kuat. Ia berjanji untuk mendorong pembangunan infrastruktur, meningkatkan ketahanan ekonomi, serta menjamin keamanan dan kestabilan wilayah Sulawesi Tenggara.
“ASR bukan hanya sekadar militer, tetapi seorang pemimpin yang mengerti bagaimana menggerakkan sumber daya dan manusia untuk mencapai kemajuan. Karakter kepemimpinan militernya akan membawa dampak besar dalam memperkuat tata kelola pemerintahan dan mengatasi masalah-masalah krusial di Sultra,” jelas pengacara tersebut.
Ir. Hugua Pemimpin Visioner dengan Pengalaman Dua Periode
Di sisi lain, Musafir menegaskan, Ir. Hugua adalah mantan Bupati Wakatobi yang telah berhasil memimpin daerah tersebut selama dua periode. Prestasi Hugua selama menjabat sebagai bupati tidak hanya diakui di tingkat daerah, tetapi juga nasional. Di bawah kepemimpinannya, Wakatobi menjadi salah satu destinasi wisata kelas dunia, dengan fokus pada pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
Selain itu, Hugua dikenal sebagai pemimpin yang inovatif dan berpihak kepada rakyat kecil. Ia banyak melakukan terobosan dalam pembangunan daerah, terutama dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan. Program-programnya selama dua periode sebagai bupati berhasil mengangkat taraf hidup masyarakat Wakatobi secara signifikan.
Sebagai calon wakil gubernur, Hugua membawa pengalaman kepemimpinan yang luas dan pemahaman mendalam mengenai pembangunan daerah.
“Hugua adalah sosok yang penuh ide dan terobosan, dua periode memimpin Wakatobi dengan hasil yang sangat baik membuktikan bahwa ia adalah pemimpin yang visioner. Kombinasi pengalamannya dengan ASR adalah formula kemenangan untuk Sulawesi Tenggara,” kata Pengacara APDESI Sultra.
Kombinasi Kekuatan ASR- Ir. Hugua
Dengan perpaduan karakter militer ASR yang kuat dan pengalaman Hugua sebagai kepala daerah yang sukses, pasangan ini diyakini oleh banyak pihak sebagai pilihan terbaik untuk memimpin Sulawesi Tenggara menuju era baru. Mereka berdua memiliki visi yang sama, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sultra dengan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dan mengembangkan sektor-sektor unggulan seperti pariwisata, pertambangan, dan perikanan.
Pengacara APDESI Sultra juga menegaskan bahwa kedua calon ini memiliki kemampuan yang komplementer. ASR dengan latar belakang strategisnya akan mampu memperkuat fondasi keamanan dan tata kelola pemerintahan, sementara Hugua dengan pengalamannya di bidang pembangunan daerah akan mendorong inovasi dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
“Dalam pandangan saya, tidak ada pasangan lain yang lebih kokoh dari ASR-Hugua. Mereka adalah kombinasi yang sempurna antara ketegasan dan pengalaman, serta memiliki komitmen kuat untuk membawa kemajuan bagi Sulawesi Tenggara. Inilah pasangan yang akan menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat Sultra ke depan,” tutupnya.
Diketahui, ASR dan Ir. Hugua menonjol dengan delapan program unggulan yang dirancang untuk memajukan daerah dan memikat hati pemilih.
1. Jamaah (Jalan Mulus Antar Wilayah): Program ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur jalan, memastikan bahwa setiap wilayah di Sultra dapat diakses dengan mudah. Peningkatan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan mempermudah akses transportasi dan distribusi barang.
2. Samudra (Semua Mudah Dapat Kerja): Fokus pada penciptaan lapangan kerja melalui investasi besar-besaran di sektor industri dan pariwisata. Program ini dirancang untuk menurunkan angka pengangguran dan menyediakan lebih banyak kesempatan kerja bagi warga Sultra.
3. Satria Kepulauan (Satu Triliun Anggaran Kepulauan): Komitmen untuk mengalokasikan anggaran khusus sebesar satu triliun rupiah untuk pengembangan kepulauan. Dana ini akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan di daerah kepulauan yang sering terabaikan.
4. Setara (Seratus Juta Asuransi untuk Petani): Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan asuransi kehidupan senilai seratus juta rupiah bagi petani, melindungi mereka dari risiko finansial akibat kegagalan panen atau bencana alam.
5. Laris (Layanan Ambulans Darat dan Laut Gratis): Menyediakan layanan ambulans darat dan laut tanpa biaya untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan darurat, khususnya di wilayah terpencil dan kepulauan.
6. Mantu (Modal Usaha untuk Ibu-ibu): Program pemberdayaan perempuan melalui pemberian modal usaha. Ini ditujukan untuk membantu ibu-ibu di Sultra untuk memulai atau mengembangkan usaha kecil mereka, mendukung kemandirian ekonomi perempuan.
7. Penggaris (Perlengkapan Seragam dan Sekolah Gratis): Menjamin setiap anak di Sultra mendapatkan akses pendidikan dengan menyediakan seragam dan perlengkapan sekolah gratis, meringankan beban biaya pendidikan bagi keluarga.
8. Sportika (Sport Center di Tiap Kabupaten dan Kota): Pembangunan pusat olahraga di setiap kabupaten dan kota, dengan tujuan untuk mendukung pengembangan atlet lokal dan memberikan fasilitas olahraga yang memadai untuk masyarakat umum khususnya di wilayah Sultra.