Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Nasional · 13 Jan 2024 10:34 WITA ·

Konten Hoaks Masa Kampanye Pemilu 2024 Menurun Dibanding 2019


 Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kiri) usai Acara Diskusi Demi Indonesia Cerdas Memilih di Kota Batam. Foto: Istimewa Perbesar

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kiri) usai Acara Diskusi Demi Indonesia Cerdas Memilih di Kota Batam. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, BATAM – Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan konten hoaks yang beredar selama masa kampanye Pemilihan Umum 2024 tidak sebanyak Pemilu 2019. Meskipun demikian, Menkominfo menegaskan hoaks tetap menjadi ancaman bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

Budi Arie Setiadi mengungkapkan, selama masa kampanye Pemilu 2024 sejak 28 November 2023 hingga 11 Januari 2024, Kementerian Kominfo telah melakukan take down terhadap 51 konten terkait Pemilu serta menerbitkan sekitar 175 klarifikasi atas hoaks mengenai Pemilu.

“Jumlah ini menjadi pengingat kita semua bahwa hoaks masih mengancam demokrasi kita, walaupun secara data (kumulatif) jauh menurun dibanding tahun 2019,” jelas Budi Arie Setiadi dalam rilis pers usai Acara Diskusi Demi Indonesia Cerdas Memilih di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat, 12 Januari 2024 kemarin.

Menkominfo menjelaskan peran lembaga yang dipimpinnya untuk menyebarluaskan informasi mengenai Pemilu dan menjaga ruang digital agar demokrasi tetap berkualitas. Menurutnya, upaya tersebut diperkuat melalui kerja sama dengan penyelenggara Pemilu.

“Selain melakukan upaya penanggulangan konten dan literasi digital, kami bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu sebagai wujud dukungan terhadap penyelenggaraan Pemilu,” ujarnya.

Menurut Menteri Budi Arie, Kementerian Kominfo telah menandatangani sejumlah nota kesepahaman terkait pemanfaatan layanan informasi dalam pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pemilu melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

“Selain itu, perjanjian kerjasama dilaksanakan antara Direktorat Jenderal Aptika Kominfo dengan Bawaslu dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) terkait pengawasan penyelenggaraan Pemilu. Karena itu, melalui pemanfaatan teknologi informasi dan pemeliharaan serta pemanfaatan sistem elektronik dengan memberikan panduan serta kode etik,” jelasnya.(hus)

Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Kadin Sultra Hadiri Indonesia-Pacific Business Forum 2025, Jajaki Peluang Investasi dan Kemitraan

17 Oktober 2025 - 21:52 WITA

Menag RI Nasaruddin Umar Tiba di Kendari, Ini Sejumlah Agendanya

11 Oktober 2025 - 09:58 WITA

Kementerian ESDM Hentikan Sementara Aktivitas 190 Perusahaan, Termasuk PT SLG di Sultra

22 September 2025 - 22:24 WITA

Satgas PKH Baru Tertibkan Lahan Sawit, Lahan Tambang Belum Tersentuh!

13 Agustus 2025 - 13:39 WITA

Kelulusan 20 Pejabat Eselon II DKI Jakarta Diduga Hasil Main Curang Pimpinan DPRD-Sekda

12 Agustus 2025 - 12:17 WITA

Kementerian ESDM Beri Teguran Keras kepada 89 Perusahaan Tambang di Sultra, Ini Penyebabnya!

11 Agustus 2025 - 09:59 WITA

Trending di Nasional