PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Banyak orang tidak tahu, bagaimana seorang Lukman Abunawas, memperlakukan masyarakat biasa sama di mata semua orang. Ini bukan sekadar cerita belaka, melainkan ungkapan nurani warga Kolaka Timur (Koltim), bernama Mase.
Cerita perempuan berhijab ini datang, saat Lukman Abunawas melaksanakan kampanye terbuka di Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Koltim, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat, 4 Oktober 2024.
Mase tidak dalam rangka menyampaikan aspirasinya, melainkan menceritakan pengalamannya ketika menagih janji Lukman Abunawas yang saat itu menjabat Wakil Gubernur (Wagub) Sultra periode 2018-2023.
Seingat dia, Lukman Abunawas pernah berkunjung ke rumahnya, dan mengatakan apabila ada yang dibutuhkan, tinggal ia temui entah di rumahnya atau di Kantor Gubernur Sultra.
“Kira-kira dua tahun lalu, bapak singgah di rumah saya, bapak bilang kalau ada keperluan langsung cari saya. Insyaallah pintu selalu terbuka untuk kita,” ucap dia dihadapan Lukman Abunawas dan ratusan masyarakat Kecamatan Tirawatu, Koltim.
Lebih lanjut, Mase mengatakan, berselang beberapa waktu, salah satu kerabatnya jatuh sakit. Sempat dirawat rumah, hingga akhirnya di rujuk ke salah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kota Kendari.
Setibanya di rumah sakit, pihak dokter langsung menyampaikan bahwa adiknya harus segera menjalani operasi. Namun dirinya mengaku, saat itu adiknya ini tidak memiliki kartu kesehatan atau BPJS kesehatan, maupun uang untuk biayai operasi adiknya.
Seketika dirinya mengingat sosok Lukman Abunawas, yang pernah mengunjungi rumahnya. Tak berfikir panjang, Mase yang hanya menggunakan baju daster langsung menuju ke Kantor Gubernur Sultra untuk menemui Lukman Abunawas.
Untungnya, kala itu, Lukman Abunawas masih berada di ruang kantornya. Ia pun dipersilahkan oleh Lukman Abunawas untuk masuk ke ruang kerjanya.
“Bu, pak saya tidak main-main, bukan kata-kata, ini bukti Pak Lukman betul-betul menepati janji,” tutur Mase, disambut riuh masyarakat.
Dirinya menjelaskan, ketika ditanya oleh Lukman Abunawas, ia mengungkapkan bahwa dirinya datang ke kantor tersebut untuk meminta bantuan dan solusi agar adiknya dapat di operasi pihak rumah sakit.
“Bertanya Pak Lukman, apa perlu ibu datang kesini, saya perlu adik saya mau di operasi saya tidak punya uang, tidak punya kartu pak, adik saya sudah mau dioperasi ini jam sudah harus di operasi, kalau tidak, tidak bisa di operasi,” ucap dia lagi sambil matanya berkaca-kaca.
Seketika, Lukman Abunawas kemudian memerintahkan ajudannya untuk mengurus semua keperluan rumah sakit adiknya.
“Waktu itu, ajudannya menyampaikan kepada pihak rumah sakit, tolong ibu ini dibantu secepatnya, alhamdulillah saya punya saudara selesai (dioperasi). Tapi apa boleh buat saya, bapak (Lukman) membantu saya dengan ikhlas, tapi Tuhan tidak menginginkan dia umur panjang,” tukasnya.(hsn)