PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Tiga organisasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) tanggapi proyek pembangunan gerbang wisata Kendari-Toronipa yang menelan anggaran hingga Rp32,8 miliar.
Ketiga organisasi itu, yakni Aliansi Mahasiswa Merdeka (AMM), Gerakan Mahasiswa Anti Penindasan (Gempa) dan Lingkar Aktivis Jaringan Untuk Reformasi Nasional Indonesia (Lajurni).
Berdasarkan hasil investigasi mereka, menyebutkan bahwa proyek pembangunan gerbang wisata Kendari-Toronipa yang menelan anggaran hingga Rp32,8 miliar itu sesui standar dalam pengerjaannya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Aliansi Mahasiswa Merdeka, Uter saat ditemua di Kendari, Kamis, 19 September 2024.
“Pasca beredar luasnya unggahan video gerbang Kendari-Toronipa, kami langsung melakukan investigasi lapangan,” ujarnya
Lanjut dia, berdasarkan hasil tinjauan lapangan dan disesuaikan dengan data-data yang ada, menurutnya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau SNI.
“Bahan yang digunakan itu telah di ceck di laboratorium bahwasanya bahan-bahan yang digunakan itu layak untuk pembangunan ini,” imbuhnya.
Senada dengan Ketua Gempa Sultra, Muhamad Farnadi mengatakan, bahan-bahan yang digunakan sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).
“Setelah kita melakukan peninjauan beberapa hari yang lalu, bahan-bahan yang digunakan seperti rangka baja itu memang di RAB nya itu memang sudah seperti itu,” kata farnadi.
Sementara itu, Ketua Lingkar Aktivis Jaringan untuk Reformasi Nasional Indonesia, Didit menyerukan kepada segenap masyarakat Sultrau ntuk menjaga bangunan Gerbang Kendari-Toronipa. Sebab menurutnya, bangunan ini termasuk icon Sulawesi Tenggara.
“Bangunan gerbang Kendari-Toronipa baiknya dijaga dengan baik dari oknum-oknum yang mencoba merusak bangunan ini,” tutupnya.(rk)