KENDARI – Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Kendari mencatat angka perceraian di Kota Kendari terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Total perkara yang ditangani sejak Januari hingga Desember 2025 mencapai 1.118 perkara, dengan cerai gugat menjadi yang paling banyak diajukan.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya (2024) yakni 1062 perkara.
Wakil Ketua PA Kelas 1A Kendari Drs. La Ode Mustafa, M.H mengungkapkan bahwa dari total perkara tersebut, cerai gugat tercatat sebanyak 860 perkara, sedangkan cerai talak hanya 258 perkara.
“Ketahanan keluarga di Kota Kendari harus kita tingkatkan, karena saya melihat semakin tahun semakin meningkat,” kata Mustafa, kepada penafaktual.com saat ditemui di ruangannya, Rabu, 24 Desember 2025.
Untuk menekan angka perceraian di masa mendatang, Musthafa berharap agar pihak-pihak terkait berkolaborasi melakukan upaya pencegahan.
“Diharapkan Pemerintah dan stakholeder serta Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat, termasuk Lembaga Sosial Kemasyarakatan yang ada di Kota Kendari yang ada kaitannya dengan ketahanan rumah tanggai itu bisa bekerja sama, bisa berkolaborasi agar angka perceraian ini bisa kita kurangi,” harap Musthafa.
Menurut Mustafa, kerentanan hubungan rumah tangga tidak hanya berdampak pada lingkungan keluarga saja tetapi juga berpengaruh terhadap stabilitas keamanan masyarakat.
“Kalau angka perceraian tinggi berarti banyak anak-anak yang teralantar, anak-anak terlantar dapat mengakibatkan keamanan di masyarakat itu bisa terganggu,” pungkasnya.(lin)












