Menu

Mode Gelap
Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan Truck Pengangkut Ore Nikel Milik PT Karyatama Konawe Utara Terbalik

Nasional · 3 Agu 2023 19:01 WITA ·

Aliansi Petani Merica Tolak Perluasan Tambang PT Vale di Blok Loeha Raya


 Aliansi Petani Merica menggelar aksi unjuk rasa menolak perluasan tambang PT Vale Indonesia di Blok Loeha Raya. Foto: Istimewa Perbesar

Aliansi Petani Merica menggelar aksi unjuk rasa menolak perluasan tambang PT Vale Indonesia di Blok Loeha Raya. Foto: Istimewa

LUWU TIMUR – Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Petani Merica menggelar aksi unjuk rasa menolak perluasan tambang PT Vale Indonesia di Blok Loeha Raya Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu, 2 Agustus 2023.

Aliansi petani merica menolak perluasan tambang PT Vale Indonesia ini merupakan gerakan jilid 2 sebagai bentuk ketidakpercayaan masyarakat Loeha Raya terhadap pemerintah daerah yang terkesan melakukan pembiaran bagi penambang tersebut.

Dalam orasinya koordinator lapangan Aliansi Petani Merica, Adil mengatakan, bahwa masyarakat menolak keras kehadiran PT Vale yang hendak menambang di blok Loeha Raya karena dapat merusak perkebunan merica/lada.

“Perlu diketahui hasil petani lada dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang ada di 5 (lima) Desa seberang danau Towuti yang dibentuk menjadi Loeha Raya,” ungkap Adil.

Bahkan, Lanjut Adil, dengan adanya kebun lada di Loeha Raya sudah dirasakan asas manfaatnya oleh ribuan masyarakat baik dari dalam daerah maupun dari luar provinsi menjadi mata pencaharian masyarakat di saat panen.

“Kami sudah sejahtera dengan bertani lada, kami tidak mau adanya perusahan tambang nikel yang masuk di Tanamalia. Intinya sterilkan atau kosongkan alat-alat berat yang ada di tanah kami,” ujarnya

Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya kecewa dengan pemerintah daerah yang terkesan lebih berpihak kepada PT Vale. Terkhusus Ketua DPRD Luwu Timur yang notabenenya Putra Daerah Loeha Raya karena tidak merespon aduannya mengenai adanya tambang nikel.

“Kami meminta mulai hari ini tidak mau melihat ada alat berat beraktifitas sebelum tuntutan kami direalisasikan”, tegasnya.

“KAMI TOLAK TAMBANG…TOLAK TAMBANG…!!! teriak massa aksi”.(**)

Artikel ini telah dibaca 140 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, APDESI Sultra Dukung MoU Kementerian Pertanian dan Pemerintah Desa

6 November 2024 - 20:37 WITA

KPAI Kunjungi SDN 4 Baito Pastikan Hak Pendidikan Anak Korban Dugaan Penganiayaan Terjamin

26 Oktober 2024 - 10:24 WITA

Soal Dugaan Penganiyaan Anak oleh Oknum Guru di Konsel, Ini Lima Kesimpulan KPAI

26 Oktober 2024 - 00:07 WITA

Respon Kasus Supriyani, KPAI Tegaskan Hak-hak Anak Harus Diprioritaskan

25 Oktober 2024 - 17:00 WITA

Dirjen HAM: Kesehatan Mental Adalah Hak Asasi, Bukan Sekadar Isu Medis

14 Oktober 2024 - 19:33 WITA

Ridwan Bae Ingin Lanjutkan Proyek Strategis di Sultra

2 Oktober 2024 - 11:46 WITA

Trending di Nasional