PENAFAKTUAL.COM, KOLAKA – Hujan deras yang melanda Kabupaten Kolaka dan sekitarnya khususnya di Kecamatan Iwoimendaa pada Sabtu, 17 Desember 2022 lalu menyebabkan ratusan rumah warga Desa Iwoimendaa terendam banjir. Ketinggian banjir mencapai 2 meter.
Akibat banjir tersebut sekitar 30 unit kapal milik nelayan rusak parah sehingga tak bisa lagi digunakan. Bukan hanya itu, sawah, barang elektronik, kopra hingga jualan warga di pasar desa Iwoimendaa semua habis terendam banjir.

Kepala Desa Iwoimendaa, Munawar Halil menunjukkan bekas banjir yang merendam salah satu rumah warga. Foto: Husain
“Kemarin kita hitung kerugian warga sudah sekitar 1 miliar lebih”, kata Munawar Halil selaku Kepala Desa Iwoimendaa kepada media ini, Selasa, 20 Desember 2022.
Selain kerugian materi yang dialami masyarakat, bangunan bronjong penahan kali Iwoimendaa juga roboh diterjang banjir. Bahkan, jembatan menghubungkan antara dusun di Desa Iwoimendaa sempat rusak.

Bangsal kopra milik warga Iwoimendaa yang terendam banjir. Foto: Husain
“Alhamdulillah jembatannya kita sudah perbaiki tapi masih darurat, untuk sementara yang penting masyarakat bisa lewat dulu”, kata Munawar.
Lebih lanjut Munawar menjelaskan bahwa banjir ini yang terjadi saat ini merupakan kali kedua setelah 12 tahun lalu juga terendam banjir.
“Ini sudah kali kedua, tahun 2010 lalu juga pernah banjir”, terangnya.
Lanjut Munawar, hingga saat ini belum ada tim atau perwakilan pemerintah Kabupaten Kolaka maupun Provinsi Sultra turun ke lokasi banjir di desa Iwoimendaa.
“Kami warga Desa Iwoimendaa sangat berharap bantuan dari pemerintah Kabupaten dan Provinsi, sejauh ini yang baru turun dari BPBD Kabupaten saat membantu evakuasi warga,” pungkasnya.

Pasar Desa Iwoimendaa yang terendam banjir. Foto: Husain
“Belum ada juga bantuan dari Pemerintah untuk masyarakat yang terdampak banjir. Tapi kami sudah mendata masing-masing kerugian masyarakat”, tambahnya.
Terkait dampak banjir ini, Alumni IAIN Makassar itu berharap kepada pemerintah daerah kabupaten maupun provinsi agar bisa memperhatikan kondisi desa Iwoimendaa khususnya terkait dengan kondisi jembatan kayu yang menghubungkan antara dusun di wilayah yang dipimpinnya itu.
“Sebagai pemerintah desa kami berharap perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat kiranya bisa memperhatikan jembatan ini, karena ini masih darurat. Sebenarnya ini sudah diukur dan informasinya sudah mau dikerjakan tapi sampai saat ini belum terealisasi” bebernya.
Senada dengan Kepala Desa, salah satu warga dusun 1 Desa Iwoimendaa, Mustamal menjelaskan bahwa banjir yang melanda Desa Iwoimendaa itu terjadi sekitar pukul 22.00 Wita sampai pagi hari.
“Sekitar jam 10 malam sudah mulai gemuruh banjir dan langsung merendam ratusan rumah warga sampai sekitar meter tingginya banjir”, terangnya.
Terkait kondisi ini, ia berharap perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat terkait dengan kerugian masyarakat serta kondisi jembatan dan bronjong penahan kali Desa Iwoimendaa.

Jembatan penghubung antara dusun di Desa Iwoimendaa. Foto: Husain
“Kerugian yang kami rasakan sangat luar biasa, tiba-tiba air meluap air dari atas yang disertai lumpur, dan akibatnya banyak barang elektronik warga yang terendam banjir,” katanya.
Penulis: Husain