Menu

Mode Gelap
Parah! Aktivitas Tambang PT Timah Diduga Cemari Laut di Kabaena Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan

Politik · 18 Jan 2025 17:40 WITA ·

AJP Hadiri Rakernas MPO dan Puncak HUT MKGR ke-65


 Aksan Jaya Putra menghadiri Rakernas, MPO dan Puncak HUT Ormas MKGR ke-65 di Hotel Shangri-La Jakarta pada Jumat 18 Januari 2025. Foto: Istimewa Perbesar

Aksan Jaya Putra menghadiri Rakernas, MPO dan Puncak HUT Ormas MKGR ke-65 di Hotel Shangri-La Jakarta pada Jumat 18 Januari 2025. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, JAKARTA – Ketua DPD Masyarakat Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Aksan Jaya Putra atau AJP menghadiri Rakernas, MPO dan Puncak HUT Ormas MKGR ke-65 di Hotel Shangri-La Jakarta pada Jumat 18 Januari 2025.

Aksan yang hadir sebagai peserta dalam kegiatan ormas pendiri Partai Golkar tersebut menuturkan rangkaian agenda kegiatan.

“Saya menghadiri undangan Ketua Umum Ormas MKGR. Kegiatan ini dimulai tanggal 18 Januari dan berakhir pada tanggal 19 mendatang setelah puncak peringatan HUT,” ungkap AJP kepada media ini.

Kegiatan ini, lanjut Aksan, diawali dengan pendaftaran, chekc-in peserta dan Gala Dinner DPP dan DPD.

“Kegiatan hari ini diawali pembukaan dan dilanjutkan dengan Paripurna 1 dan Paripurna 2,” katanya.

Setelah Coffee Break, lanjutnya, dibuka Sidang MPO dan dilanjutkan Paripurna untuk membuat beberapa ketetapan  Ormas MKGR tahun 2025.

“Jadi ada tiga jenis ketetapan, yaitu pernyataan organisasi DPP Ormas MKGR, rekomendasi dan penetapan revitalisasi kepengurusan ormas MKGR dan Dewan Kehormatan masa bakti 2020-2025,” ungkapnya.

Sejarah Ormas MKGR

Seperti diketahui  Ormas MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) lahir pada tanggal 3 Januari 1960. Ia merupakan Organisasi Kemasyarakatan yang dalam perkembangannya kemudian pada tahun 1985 diatur dan terikat oleh UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Ketua Umum DPP Ormas MKGR sejak kelahirannya tahun 1960 sampai 1991 adalah Mayjen TNI (Purn) R.H. Sugandhi. Pada Mubes I tahun 1978, Drs. H. Akmal Sinin, terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Ormas MKGR. Pada Mubes II tahun 1984 Drs. H.M. Irsyad Sudiro terpilih sebagai Sekretaris Jenderal dan pada Mubes III tahun 1989 terpilih kembali sebagai Sekretaris Jenderal DPP Ormas MKGR.

Sebagai pendiri Ormas MKGR bersama-sama dengan pimpinan TNI AD dan tokoh nasional lainnya, R.H. Sugandhi turut serta membidani kelahiran Sekber GOLKAR (Sekretariat Bersama Golongan Karya) pada 20 Oktober 1964. Hingga akhir hayatnya tetap menjadi tokoh Golkar.

R.H. Sugandhi pernah menjadi ajudan Presiden Soekarno, sedang jabatan kenegaraan yang pernah diembannya adalah Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung RI.

Kelahiran Ormas MKGR terjadi secara alamiah merupakan panggilan sejarah dan tidak lewat upacara yang disambut oleh para pejabat tinggi atau orang-orang berpengaruh. Ikut menyaksikan kelahiran bayi Ormas MKGR ini antara lain Thoyib Pardjojo, seorang petani bunga dari Kampung Kebon Jeruk di pinggiran Kota Jakarta, dan Abas Tarwi seorang anggota Polisi berpangkat Bintara. Menurut pengakuan Pak Gandhi, mereka itu selanjutnya ikut menimang-nimang bayi Ormas MKGR.

Pada tahun 1960-an suhu perpolitikan di tanah air memanas. Persengketaan politik dan gesekan sosial meningkat bahkan menjalar di berbagai daerah.

Pengaruh PKI menginfiltrasi di hampir semua lini kemasyarakatan dan pemerintahan. PKI memotori gerakan yang agitatif dan provokatif, bahkan menyerukan dibentuknya angkatan ke-5 yaitu dipersenjatainya kaum tani dan buruh pabrik. Untuk membendung pengaruh komunis ini, kekuatan Tri Karya (MKGR, KOSGORO, SOKSI) bersama-sama dengan pimpinan Angkatan Darat, tokoh-tokoh pemuda, agamawan, guru, cendekiawan, buruh, dan petani membentuk front anti komunis.

Pemberontakan G30S/PKI mengalami gagal total. Bersama-sama dengan rakyat dan TNI, MKGR ikut terpanggil menyelamatkan bangsa ini dari ambang perpecahan, permusuhan dan kehancuran. Tak lama berselang terjadi pergantian pemerintahan dari Orde Lama ke Orde Baru.

Pada Oktober 1969 diadakan restrukturisasi dan konsolidasi Sekber GOLKAR yang kemudian melahirkan 7 Kino (Kelompok Induk Organisasi), yaitu : MKGR, KOSGORO, SOKSI, GAKARI, Profesi, Ormas Hankam, dan Karya Pembangunan.

Sekber GOLKAR inilah yang menjadi cikal bakal GOLKAR sebagai Partai Politik yang kemudian menjadi mesin politik yang disegani di tanah air hingga saat ini. (hsn)

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Pengacara Sebut Penetapan DPO Yusuf Contessa Terkesan Dipaksakan

2 Februari 2025 - 12:56 WITA

Gugum Ridho Putra Terpilih Sebagai Ketum DPP PBB Periode 2025-2030

15 Januari 2025 - 12:09 WITA

Soal PPN 12 Persen, Bahtra Sebut PDIP ‘Lempar Batu Sembunyi Tangan’

21 Desember 2024 - 20:04 WITA

Jubir Sebut Kemenangan ASR-Hugua Adalah Kemenangan Seluruh Rakyat Sultra

10 Desember 2024 - 22:25 WITA

KPU Tetapkan ASR-Hugua Menang di Pilgub Sultra dengan Suara 52,39 Persen

10 Desember 2024 - 22:14 WITA

Tim ASR-Hugua Ajak Tokoh Masyarakat Sultra Kembali Bergandengan Tangan

6 Desember 2024 - 21:47 WITA

Trending di Politik