Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 17 Agu 2025 16:40 WITA ·

Waria di Gerak Jalan Muna Barat: Bupati Mengaku Tak Tahu, Masyarakat Kecam


 Barisan komunitas waria dengan kostum putih bertuliskan Waria Muna Barat. Foto: Istimewa Perbesar

Barisan komunitas waria dengan kostum putih bertuliskan Waria Muna Barat. Foto: Istimewa

MUNA BARAT – Kehadiran kelompok waria dalam lomba gerak jalan di Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat, pada Sabtu, 16 Agustus 2025, memicu kecaman dari masyarakat. Kegiatan yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-11 Kabupaten Muna Barat sekaligus HUT ke-80 Republik Indonesia itu diikuti 46 barisan, mayoritas berasal dari SMA/SMK negeri dan swasta.

Selebihnya adalah komunitas masyarakat seperti PKK, Karang Taruna, Majelis Taklim, dan organisasi lainnya. Namun, barisan komunitas waria dengan kostum putih bertuliskan “Waria Muna Barat” dengan warna pelangi (identik dengan LGBT), rok di atas lutut, kaus kaki, dan sepatu menyerupai pakaian anak SD, menjadi sorotan publik.

Penampilan mereka yang turut disaksikan anak-anak dinilai bertentangan dengan nilai sosial dan budaya setempat.

“Kegiatan ini menimbulkan kekhawatiran karena bisa menormalisasi perilaku LGBT, yang jelas bertentangan dengan norma sosial, budaya, dan agama kita. Anak-anak dan generasi muda yang menyaksikannya bisa melihat hal ini sebagai sesuatu yang wajar,” ujar La Ode Lisman, salah seorang warga Muna Barat, Minggu, 17 Agustus 2025.

Ia menegaskan, perayaan kemerdekaan seharusnya menumbuhkan semangat persatuan dan nasionalisme, bukan menghadirkan hal yang dapat merusak nilai sosial.

Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, mengaku pihaknya tidak mengetahui ada peserta berasal dari kelompok waria.

“Yang menerima pendaftaran itu panitia. Kita juga tidak tahu pesertanya dari mana. Tiba-tiba ada peserta seperti itu, ya sudah mau diapakan, terlanjur,” ujarnya.

Meski demikian, Bupati menegaskan kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi. “Tapi itu akan menjadi koreksi untuk tahun berikutnya,” tutupnya.(red)

Artikel ini telah dibaca 507 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Hauling PT ST Nikel, MCM, dan TAS Tanpa Jembatan Timbang: Dishub Sultra Tak Berdaya?

27 Desember 2025 - 16:03 WITA

Kus-kus Masuk Pemukiman Warga, Tim Damkar Kendari Turun Tangan

26 Desember 2025 - 19:34 WITA

Nelayan Hilang di Perairan Tobaku Kolaka Utara Ditemukan Selamat di Perairan Palopo Sulsel

26 Desember 2025 - 10:47 WITA

Pria Parubaya Hilang Usai Perahu Alami Mati Mesin Saat Mancing di Perairan Tobaku Kolaka Utara

25 Desember 2025 - 18:51 WITA

Gagal Mendaki, Mobil Truk Terbalik di Jalan Poros Kendari- Andoolo Konsel

25 Desember 2025 - 14:10 WITA

Pemilihan Ketua IAI Sultra, Dua Calon Siap Bertarung

25 Desember 2025 - 08:25 WITA

Trending di Daerah