PENAFATUAL.COM, MUNA – Desa Banggai merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Desa ini merupakan pecahan dari Desa Waara Kecamatan Katobtu yang dimekarkan pada tahun 1996 silam.
Berada diantara bukit-bukit dengan medan yang cukup tinggi dan kondisi bebatuan cadas membuat masyarakat di desa ini sulit menemukan mata air.
Bahkan, sejak berdirinya Desa Banggai yang kini sudah berusia kurang lebih 27 tahun, krisis air bersih menjadi salah satu pemasalahan krusial di tengah masyarakat. Selama puluhan tahun masyarakat setempat selalu mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Masyarakat Desa Banggai hanya bisa memanfaatkan air tadah hujan untuk kebutuhan sehari-hari dan akan mengalami kesulitan air bersih jika musim kemarau tiba.
Untuk itu, kebutuhan air bersih ini sangat dinantikan oleh warga. Pasalnya, untuk memenuhi kebutuhan air, selama ini warga di Desa Banggai hanya mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.
Tak heran, hampir setiap rumah di desa ini terdapat bak penampungan air hujan sebagai bekal persediaan air untuk keperluan sehari-hari.
Bagi mereka, hujan tidak hanya menjadi anugerah, tetapi juga berkah. Sebab, hanya dengan memanfaatkan air hujan, masyarakat bisa menghemat pengeluaran untuk tidak membeli air bersih.
Namun, jika musim kemarau, masyarakat harus rela mengeluarkan uang untuk membeli air bersih dari mobil tangki keliling yang dijual 10 ribu hingga 12 ribu rupiah per drum.
Kini, sebuah angin segar bagi masyarakat Desa Banggai yang sudah puluhan tahun mengalami krisis air bersih akhirnya punya sumur bor yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Sumur bor ini dibangun oleh Pemerintah Desa Banggai dibawah kepemimpinan La Ode Upa.
Sumur bor yang dibangun dengan menggunakan Dana Desa (DD) sebesar Rp170 juta itu sebagai upaya dan bentuk kepedulian Pemerintah Desa Banggai untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat setempat.
Ditemui di lokasi sumur bor beberapa waktu lalu, Kepala Desa Banggai La Ode Upa mengungkapkan banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi selama pembangunan sumur bor ini. Namun, ia tak patah arang. Sejumlah tantangan yang ia hadapi tak menyurutkan semangat untuk terus berusaha agar sumur bor yang dibangun bisa segera kelar sehingga harapan ribuan warga Desa Banggai bisa segera terwujud.
Hari demi hari, para pekerja dengan gigih terus berikhtiar melakukan pengeboran meskipun beberapa kali mata bornya patah. Bukan hanya itu, pengeboran juga beberapa kali terhambat hingga 5 kali pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain (pindah titik pengeboran).
Allhasil, setelah lebih satu bulan para pekerja berkutat dengan mata bornya akhirnya membuahkan hasil. Tepat pada hari Jumat 18 Juli 2023 sekitar pukul 09.00 Wita pagi muncullah semburan air bersih dari kedalaman sekitar 86 meter.
“Pada hari Jumat pagi, tiba-tiba muncul air. Alhamdulillah walaupun banyak rintangan, fitnah tapi saya tetap sabar, akhirnya membawa hasil untuk Desa Banggai dan terjawab sendirinya ternyata mata air di Banggai memang ada. Ini berkat kerja keras dan doa kita semua. Karena keikhlasan dan untuk kesejahteraan masyarakat Banggai, terimakasih Ya Allah telah memberikan yang terbaik”, kata La Ode Upa merasa haru.
“Bahkan sampai 5 kali pindah, ada 3 mata bor yang patah. Tukangnya hampir menyerah”, sambungnya.
Selaku Kepala Desa, La Ode Upa berharap upaya yang dia lakukan ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan bisa mengurangi beban pengeluaran masyarakat.
Mantan Ketua BPD Banggai itu, mengatakan bahwa kedepannya rencana pembangunan sumur bor ini akan dilanjutkan di sejumlah tempat di Desa Banggai sehingga setiap dusun akan memiliki sumur bor.
“Rencana ke depannya kita akan tambah lagi 3 titik untuk di dusun dua dan dusun 3 dan di Masjid, sehingga nantinya semua rumah warga akan teraliri air termasuk di Masjid kita akan buatkan juga bak penampungan”, terang La Ode Upa.
Ia juga berharap sarana air bersih ini dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh seluruh masyarakat setempat.
“Harapan saya sumur bor ini dapat dirawat dan dimanfaatkan secara bersama-sama, sehingga dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Desa Banggai, karena air bersih ini merupakan salah satu harapan yang diinginkan oleh masyarakat Banggai”, pungkasnya.
Masyarakat Apresiasi Pemerintah Desa Banggai
Salah satu masyarakat Desa Banggai, Ando Hasrin turut memberikan apresiasi terhadap kinerja Pemerintah Desa Banggai yang telah berupaya mengadakan sumur bor.
“Saya kira itu suatu langkah yang sangat baik terkait dengan ketersediaan air bersih untuk masyarakat desa Banggai, karena dengan adanya sumur bor itu, keresahan dan kekhawatiran warga tentang air bersih bisa teratasi. Aapalagi air bersih ini merupakan kebutuhan yang sangat vital”, kata Ando Hasrin.
Ia juga mengatakan bahwa selama ini masyarakat Desa Banggai harus rela mengeluarkan duit untuk membeli kebutuhan air bersih atau memanfaatkan air hujan jika di musim hujan.
“Selama ini, kita harus beli air atau menunggu hujan, tapi dengan adanya sumur bor itu sangat membantu masyarakat”, kata Ando Hasrin kepada media ini.
Lanjut Hasrin, dengan adanya sumur bor ini harapan dan impian masyarakat Desa Banggai terkait dengan ketersediaan air bersih mulai terwujud. Kedepannya, ia berharap masyarakat tidak akan kekurangan lagi air bersih.
“Apalagi debit airnya cukup kuat, dan saya kira ini cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat Desa Banggai”, katanya.
“Kita patut apresiasi dan mensupport pemerintah desa supaya membuat terobosan-terobosan baru yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat”, tukasnya.
Penulis: La Ode Husaini